Medan, 13/6 (Antara) - Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Sumatera Utara minta masyarakat di daerah itu, dapat mewaspadai beredarnya daging celeng (babi) yang diduga dikirimkan dari Sarolangun, Jambi.
"Saat saya berada di Jambi belum lama ini, saya melihat secara langsung sebahagian anak-anak muda di desa berburu babi hutan dan dijual kepada pengumpul khusus daging celeng," kata Ketua YLKI Sumatera Utara (Sumut), Abubakar Siddik di Medan, Jumat.
Daging celeng ditangkap tersebut, menurut dia, yang diambil hanya dagingnya saja, sedangkan kepala, kulit dan tulangnya dibuang agar tidak diketahui masyarakat.
"Saya juga melihat daging celeng itu dikemas dalam plastik dan dimasukkan ke dalam fiber yang sudah diberi es dan dikirimkan ke Pulau Jawa dan Sumut," ucap Abubakar.
Dia mengimbau kepada masyarakat maupun konsumen dimanapun berada agar hati-hati untuk membeli daging, mengingat sangat banyak beredarnya daging ilegal tersebut.
Selain itu, jelasnya, masyarakat juga sangat sulit untuk membedakan daging celeng dengan daging sapi yang dijual di pasaran maupun di pajak.
Oleh karena, katanya, masyarakat harus meneliti secara jelas perbedaan daging sapi dengan daging celeng, sehingga tidak salah membeli daging tersebut.
"Petugas BPOM dan Dinas Kesehatan Kota Medan diharapkan segera turun tangan untuk memantau di lapangan mengenai dugaan beredarnya daging celeng di lapangan, sehinggga masyarakat jangan sampai salah membeli dan mengonsumsi daging tersebut," katanya.
Abubakar juga berharap kepada aparat kepolisian di Kota Medan dapat melakukan penyelidikan dan mengusut dugaan masuknya daging celeng itu ke daerah tersebut.
Bahkan, ujarnya, dugaan beredarnya daging celeng tersebut, tidak hanya meresahkan masyarakat, tetapi juga membuat takut konsumen membeli daging.
"Pemasok dan penjual daging celeng yang terbukti memasarkan daging ilegal tersebut, juga harus diproses secara hukum, sehingga dapat membuat efek jera dan tidak mengulangi perbutan salah tersebut," kata Abubakar.
YLKI Sumut: Masyarakat harus waspadai beredarnya daging celeng
Sabtu, 14 Juni 2014 11:55 WIB 1771