Langkat, Sumut, 9/6 (Antara) - Kebutuhan elpiji tiga kilogram untuk Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, mencapai 82.584 tabung, meningkat dibanding 2013, terutama untuk usaha kecil menengah (UKM) dan masyarakat.
"Kebutuhan gas elpiji ini sudah disesuaikan dengan asumsi pemakaian masyarakat," kata Kepala Bagian Perekonomian Pemerintah Kabupaten Langkat Sutrisuano, di Stabat, Senin.
Sutrisuanto menjelaskan bahwa pada 2014 pemakai elpiji mencapai 243.481 rumah tangga sedangkan jumlah usaha kecil menengah 5.594, sehingga totalnya 249.075 pengguna.
Sehingga daerah ini membutuhkan 82.584 tabung per tahun, atau 6.882 tabung/bulan.
"Semua kebutuhan gas elpiji itu sudah dikordinasikan dengan pihak Pertamina, agar seluruh agen dan pangkalan mendapatkan jatah untuk mensuplai gas elpiji ini bagi kepentingan masyarakat di Langkat," ujarnya.
Sutrisuanto juga berharap menjelang bulan suci Ramadan dan Idul Fitri, kiranya pasokan gas elpiji ini tidak terhambat, dan masyarakat pengguna dapat memamfaatkannya.
Pihaknya juga akan berusaha untuk menambah kuota gas elpiji ini untuk 2015 agar kebutuhan gas tidak menjadi langka, seperti yang dikeluhkan para ibu rumah tangga.
Selain itu juga harga tetap stabil, sehinga tidak ada gejolak, dan inflasi bisa ditekan sekecil mungkin. Menurut dia, kelangkaan elpiji sempat terjadi dalam tiga minggu terakhir ini di berbagai kecamatan di Kabupaten Langkat.
Kelangkaan ini membuat harganya semakin tinggi sehingga memberatkan para ibu rumah tangga, malah mereka berencana beralih ke kayu bakar. ***2***
(T.KR-IFZ/C/R. Malaha/R. Malaha) 09-06-2014 08:17:43