Medan, 5/6 (Antara) - Asosiasi Perusahaan Jasa Pengiriman Ekspres, Pos dan Logistik Indonesia (Asperindo) memprotes kenaikan tarif sewa gudang di Bandara Kualanamu, Sumatera Utara, yang naik cukup besar sekitar 40-an persen.
"Saya sudah sampaikan keberatan kepada Kadis Komunikasi dan Informasi (Kominfo) Sumut, Jumsadi Damanik selaku pembina Asperindo dengan harapan bisa diperjuangkan untuk menurunkan kembali tarif sewa gudang itu," kata Ketua Asperindo Sumut, Eka Tarigan di Medan, Kamis.
Dia menyebutkan, tarif sewa gudang semakin besar karena ada pemberlakuan gudang lini I dan II di Bandara KNIA.
Adapun tarif pergudangan lini I sebelumnya Rp800 per kg, tetapi dengan pemberlakuan lini II tersebut, tarif ditambah Rp300 per kg sehingga totalnya menjadi Rp1.100 per kg.
Selain itu, Asperindo Sumut keberatan terhadap proses waktu yang dibutuhkan karena semakin lama.
Saat pengambilan barang dulunya hanya dilakukan di lini 1, membutuhkan waktu sekitar tiga jam, namun dengan perpindahan ke lini 2, proses pengambilan barang menjadi lima jam.
"Kalau prosesnya lambat, tentu akan berpengaruh pula pada keterlambatan layanan angota Asperindo ke nasabah atau pelanggan dan itu jelas mengganggu kinerja," katanya.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Sumut, Jumsadi Damanik menyatakan akan membicarakan permasalhan tersebut ke pihak manajemen KNIA.
"Sebaiknya layanan dipercepat," katanya.
Adapun soal kenaikan tarif sewa gudang, kata dia, juga diharapkan bisa ditinjau KNIA karena tarif tinggi akan semakin menyulitkan pengusaha bersaing.
Biaya tinggi, lanjutnya, sudah seharusnya ditekan agar pengusaha Sumut semakin siap bersaing di pasar Komunitas ASEAN dan kesejahteraan masyarakat bisa terjaga. (E016)