Medan, 3/6 (Antara)- Devisa dari hasil ekspor teh hitam Sumatera Utara terus naik atau sudah mencapai 1,978 juta dolar AS per April 2014 sejalan dengan komitmen PT.Perkebunan Nusantara IV untuk memelihara tanaman itu.
"Periode sama tahun lalu, ekspor masih senilai 1,243 juta dolar AS. Peningkatan devisa dipicu terbesar oleh naiknya volume ekspor," kata Kepala Seksi Ekspor Hasil Pertanian dan Pertambangan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sumut Fitra Kurnia di Medan, Selasa.
Pada Januari-April 2013, volume ekspor teh masih 663.916 kg sedangkan periode sama tahun ini sudah 1.193.740 kg.
Menurut Fitra, teh hitam hingga dewasa ini masih menjadi salah satu komoditas ekspor andalan hasil pertanian dan pertambangan Sumut seperti halnya komoditas lainnya antara lain minyak sawit, karet, kopi, rempah-rempah, biji pinang dan hortikultura.
Adapun ekspor teh hitam Sumut itu ditujukan ke Malaysia, Jerman dan Thailand.
"Mudah-mudahan PTPN IV terus mempertahankan dan mengembangkan tanaman teh hitam yang sempat tidak menjadi primadona perusahaan perkebunan itu karena harga jual yang turun atau di bawah harga pokok produksi dan jauh di bahwa harga jual sawit," katanya.
Humas PTPN IV, Syahrul Aman Siregar menyebutkan, pihaknya mempertahankan tanaman tehnya dengan cara memperbaiki dan meningkatkan mutu tanaman sehingga selain produktivitas naik juga mutunya semakin baik.
Komitmen mempertahankan tanaman teh itu sudah dibuktikan dengan sejak 2012 menanam kembali komoditas itu setelah memutuskan membatalkan rencana konversi sekitar 1.600 hektare kebun teh ke sawit.
"Harga teh memang masih belum menjanjikan atau pulih seperti sedia kala, tetapi mudah-mudahan terus naik sehinggga akhirnya memberikan keuntungan lagi kepada PTPN IV," katanya. (E016)