Oleh Irwan Arfa
Medan, 19/5 (Antara) - Pemadaman listrik bergilir yang rutin terjadi di Sumatera Utara dikhawatirkan akan menimbulkan kerawanan sosial, baik dari aspek ekonomi, keamanan, maupun potensi kebakaran.
"Pemerintah harus segera mencari solusi karena kegiatan masyarakat yang membutuhkan energi listrik semakin intensif," kata Direktur Lembaga Advokasi dan Perlindingan Konsumen (LAPK) Farid Wajdi di Medan, Senin.
Secara ekonomi, kata Farid, pemadaman bergilir yang rutin terjadi tentu saja menyebabkan kalangan pelaku usaha di Sumut harus mengeluarkan anggaran lebih untuk mendapatkan energi listrik.
Kerugian tersebut bukan hanya dialami pengusaha besar seperti pemilik pabrik, pengelola hotel, dan pusat perbelanjaan, melainkan UKM dan kegiatan usaha lain yang harus menggunakan genset untuk memperlancar usahanya.
Kondisi itu akan menimbulkan kerawanan sosial karena pelaku usaha terpaksa menaikkan harga jual produk sehingga dapat menimbulkan "beban ekonomi" bagi masyarakat.
Kerawanan lain dapat muncul dengan timbulnya kekesalan masyarakat karena selalu mengalami pemadaman meski kewajiban untuk membayar tagihan listrik tidak pernah diabaikan.
Indikasi kerawanan tersebut dapat terlihat dari aksi yang dilakukan ratusan warga Desa Lama, Kecamatan Pancurbatu, Kabupaten Deliserdang yang melempari kantor PLN Rayon Pancurbatu pada akhir Februari 2014.
"Mereka tidak bisa lagi menahan amarah karena PLN selalu berbohong dengan menyatakan tak ada lagi pemadaman listrik. Masyarakat menilai PLN tidak adil. Bayar listrik tidak boleh telat, tetapi peralatan rumah tangga mereka rusak akibat pemadaman," katanya.
Ia menambahkan, kerawanan akibat pemadaman listrik bergilir juga muncul dari aspek keamanan seperti peristiwa kebakaran dan kerusuhan di Lembaga Pemasyarakat (Lapas) Tanjung Gusta pada pertengahan Juli 2013.
Berdasarkan informasi yang didapatkan dari berbagai pihak, kerusuhan dan kebakaran Lapas Tanjung Gusta tersebut disebabkan adanya kekecewaan narapidana akibat pemadaman listrik yang terjadi.
Kemudian, pemadaman listrik secara mendadak juga diduga menjadi penyebab kebakaran rumah yang sering terjadi di Kota Medan yang menimbulkan korban harta dan jiwa.
Demikian juga dengan kerawanan dan kemacetan lalu lintas yang sering terjadi akibat lampu pengatur jalan (traffic light) tidak berfungsi karena pemadaman listrik.
Karena itu, pemerintah harus segera mencari solusi untuk mengatasi pemadaman bergilir tersebut. "Apalagi kegiatan masyarakat akan semakin intensif, mulai dari ujian sekolah, ibadah puasa, hingga menonton Piala Dunia," katanya. (I023)
LAPK: Pemadaman Listrik Picu Kerawanan Sosial
Senin, 19 Mei 2014 19:58 WIB 1460