Oleh Evalisa Siregar
Medan, 23/2 (Antara) - Krisis global termasuk yang terjadi di Amerika Serikat membuat nilai ekspor Sumatera Utara (Sumut) ke negara itu terus mengalami penurunan.
"Pada tahun lalu, nilai ekspor Sumut ke AS berdasarkan data BPS (Badan Pusat Statistik) menunjukkan penurunan hingga 9,22 persen.Penurunan itu dinilai cukup besar,"kata Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sumut, Parlindungan Purba di Medan, Minggu.
Dari 2012 nilai ekspor se besar 828,976 juta dolar AS, maka pada 2013 tinggal 752,515 juta dolar AS.
Penurunan hampir 10 persen itu dianggap besar karena seharusnya ditengah nilai dolar AS yang menguat terhadap Rupiah, harusnya devisa meningkat.
Data dan laporan pengusaha, kata dia, mengungkapkan bahwa penurunan nilai ekspor itu terjadi akibat masih dirasakannya krisis global termasuk yang terjadi di AS.
Krisis membuat daya beli melemah yang otomatis membuat impor negara itu dari Sumut tertekan.
Selain dampak permintaan, harga jual komoditas yang tren menurun membuat nilai ekspor Sumut ke AS itu semakin melemah.
Parlindungan menyebutkan, tahun inipun ekspor ke AS masih dikhawatirkan menurun lagi karena harga komoditas masih melesu juga.
Sekretaris Eksekutif Gabungan Perusahaan Karet Indonesia (Gapkindo) Sumut, Edy Irwansyah mengakui harga karet masih tetap melemah di bawah 3 dolar AS.
Bahkan awal tahun ini, harga pernah menyentuh di bawah 2 dolar AS per kg.
Pelemahan harga ekspor karet itu selain dipicu masih terasanya dampak krisis global juga karena aksi spekulan.
Edy juga mengakui, AS merupakan salah satu pembeli utama karet Sumut dan dewasa ini permintaannya melemah. (E016)