Kabanjahe, Sumut, 2/12 (Antara) - Personel TNI dan Polri ditempatkan di perbatasan dan pintu masuk sejumlah desa di Kecamatan Namanteran, Kabupaten Karo, Provinsi Sumatera Utara, yang ditinggalkan mengungsi akibat erupsi Gunung Sinabung.
Komandan Komando Distrik Militer (Dandim) 0204/Tanah Karo Letkol Kavaleri Meyer Putong di Kabanjahe, Karo, Senin mengatakan pengamanan terhadap desa-desa yang ditinggalkan masyarakat tersebut memberikan tantangan dan dilema tersendiri.
Di satu sisi, pihaknya harus mengamankan seluruh desa yang ditinggalkan tersebut agar tidak dimasuki pihak-pihak tidak bertanggung jawab yang berupaya mengambil keuntungan.
Namun di sisi lain, pihaknya perlu menjaga agar personel TNI dan Polri yang melakukan penjagaan tersebut juga menjaga korban akibat meningkatnya aktivitas Gunung Sinabung.
Hal itu disebabkan erupsi tersebut sering memunculkan lahar dingin dan awan panas yang dapat mengancam keselamatan jiwa personel yang bertugas.
"Awan panas tidak kenal tentara atau polisi," katanya.
Sebagai solusi, kata Meyer, personel TNI dan Polri yang dibantu masyarakat itu ditempatkan di perbatasan dan pintu masuk desa.
Seluruh personel tersebut tidak ditempatkan hingga memasuki desa yang berdekatan kaki Gunung Sinabung agar tidak terkena awan panas yang dapat muncul dengan tiba-tiba.
Untuk bertugas di pintu masuk desa tersebut, seluruh personel yang bertugas itu tidak diangkut dengan truk, melainkan menggunakan sepeda motor.
Dengan sepeda motor, personel TNI dan Polri tersebut dapat bergerak dengan cepat jika mengetahui adanya erupsi yang mengeluarkan bahan berbahaya seperti abu vulkanik, lahar dingin, atau awan panas. ***2***
(T.I023/B/M.M. Astro/M.M. Astro)
TNI/Polri Jaga Pintu Masuk Desa Sekitar Sinabung
Senin, 2 Desember 2013 18:28 WIB 1657