Medan, 20/11 (Antara)- Volume ekspor karet Sumatera Utara (Sumut) hingga Oktober tahun ini masih bertumbuh/naik tipis sebesar 2,68 persen dibandingkan periode sama tahun lalu atau menjadi 420.368 ton.
"Periode sama tahun lalu, volume ekspor karet anggota Gapkindo (Gabungan Perusahaan Karet Indonesia) Sumut masih 409.377 ton. Meski kenaikan sedikit tetapi masih menggembirakan mengingat permintaan tiga negara konsumen utama dunia yakni Amerika Serikat, China dan Jepang terus tertekan dampak krisis global,"kata Sekretaris Eksekutif Gapkindo Sumut, Edy Irwansyah di Medan, Rabu.
Ekspor karet Sumut sendiri tahun ini memang masih terbesar ke China, Amerika Serikat dan Jepang.
"Meski perekonomian ketiga negara itu melambat tetapi faktanya mereka masih menjadi pembeli utama karet Sumut,"katanya.
Kalau permintaan masih terus membaik hingga akhir tahun, maka total volume ekspor karet Sumut pada 2013 bisa melampaui realisasi tahun lalu yang sebesar 491.256 ton.
"Namun walaupun volume ekspor naik, devisa dari karet diperkirakan tidak naik karena harga ekspor tren melemah terus,"katanya.
Harga ekspor di bursa Singapura tanggal 19 November untuk pengapalan Desember 2013 ditutup di angka 2,311 dolar AS per kg.
Meski tren naik, tetapi harga itu di kisaran harga rendah.
Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sumut, Parlindungan Purba mengakui sedang terjadi penurunan volume dan harga ekspor berbagai komoditas dampak krisis global.
Padahal hingga saat ini Sumut mengandalkan devisa dari hasil ekspor komoditas.
"Apindo sendiri terus mendorong pemerintah untuk membuat berbagai kebijakan yang bisa mendorong harga jual dan volume ekspor serta peningkatan penjualan di dalam negeri," katanya.
***3***
(T.E016/B/E. Sujatmiko/E. Sujatmiko)