Medan, 14/11 (Antara) - Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Provinsi Sumatera Utara meletus lagi pada Kamis pagi sekitar pukul 06.57 WIB berdasarkan laporan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi.
Dalam pesan singkat yang diterima di Medan, Kamis, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, dari laporan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVBMG) itu, letusan tersebut berlangsung selama 1.056 detik.
Kemudian, letusan itu mengeluarkan abu dengan ketinggian sekitar 7.000 meter dan bergerak sesuai arah arah angin menuju barat dan barat daya.
Letusan yang terjadi pada pagi hari tersebut menyebabkan Gunung Sinabung tertutup awan panas yang cukup tebal.
PVMBG mencatat intensitas erupsi Gunung Sinabung masih tinggi dengan frekuensi gempa vulkanik masih meningkat.
Aktivitas Gunung Sibanung yang tetap meningkat tersebut menyebabkan masyarakat di sekitar gunung menjadi cemas, sehingga menambah jumlah pengungsi.
Dari pendataan yang dilakukan, diketahui adanya 5.535 warga yang mengungsi dari delapan desa yang ditampung di 11 titik pengungsian.
Kedelapan desa yang warganya mengungsi itu adalag Desa Gurukinayan, Desa Berastepu, Desa Sigarang-garang, Desa Sibintun, Desa Mardinding, Desa Sukameriah, Desa Bekerah, dan Desa Simacem.
Penyebaran jumlah pengungsi tersebut adalah Los Pekan Tiganderket (940 jiwa), GBKP Payung (303 jiwa), Masjid Payung (110 jiwa), Los Desa Naman (481 jiwa), Zentrum GBKP Kabanjahe (421 jiwa), dan GBKP Simpang Enam Kabanjahe (379 jiwa).
Kemudian, Gedung Serbaguna KNPI Kabanjahe (400 jiwa), Klasis GBKP Kabanjahe (270 jiwa ), Masjid Agung Kabanjahe (453 jiwa), Paroki Gereja Katolik (578 jiwa), GBKP Kota Kabanjahe (1.200 jiwa ).
Dengan meningkatnya aktivitas Gunung Sinabung tersebut, masa tanggap darurat masih ditetapkan hingga 16 November 2013.
(I023)