Medan, 1/11 (Antara)- Nilai ekspor Sumatera Utara (Sumut) hingga triwulan III turun 9,4 persen dibandingkan periode sama tahun lalu atau mencapai Rp7,091 miliar dolar AS akibat dampak krisis global.
"Periode sama tahun lalu nilai ekspor sempat mencapai Rp7,826 miliar dolar AS," kata Kabid Neraca Wilayah dan Analisis Statistik Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut, Ateng Hartono, di Medan, Jumat.
Penurunan nilai ekspor sangat dipengaruhi krisis global yang menyebabkan permintaan dan harga jual berbagai komoditas ekspor menurun di pasar internasional.
Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sumut, Parlindungan Purba mengatakan, Apindo memperkirakan sulit menggenjot devisa karena krisis global membuat permintaan dan harga ekspor turun.
"Kalaupun ada beberapa komoditas yang volume ekspornya naik, tetapi secara perolehan devisanya tetap saja lebih rendah dari tahun lalu karena harga jualnya lebih rendah," katanya.
Mengacu pada masih tren menurunnya permintaan dan harga ekspor hingga awal November ini, diperkirakan nilai devisa tahun ini tidak sebesar realisasi 2012 yang mencapai 10,393 miliar dolar AS.
Padahal, kata dia, tahun lalupun, nilai ekspor mengalami penurunan dibandingkan tahun 2011 yang sudah sebesar 11,883 miliar dolar AS. (E016)