Samosir, 20/8 (antarasumut)- Sekertaris Daerah Kabupaten (Sekdakab) Samosir, IR. Hatorangan Simarmata membuka sekaligus memberikan paparan pada Sosialisasi Sadar Wisata yang dilaksanakan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) PropSU di Hotel Dainang-Pangururan, Selasa.
Menurut Ir. Hatorangan Simarmata, empat dari sapta pesona yaitu ramah tamah, kebersihan, ketertiban dan kenangan harus dilaksanakan masyarakat. Hal tersebut perlu dilakukan khususnya oleh para pelaku wisata dan pengusaha yang bergerak dalam pariwisata untuk memberikan kenyaman dan kenangan bagi setiap tamu/touris yang berkunjung.
"Untuk itu masyarakat perlu pemberdayaan sehingga timbul partisipasi dan peran aktif," katanya.
Melalui sosialisasi ini Sekdakab.Samosir berharap masyarakat diberi motivasi, dibimbing, difasilitasi dan diberi informasi yang pasti. Mengingat dunia pariwisata merupakan penunjang kebangkitan ekonomi Kabupaten Samosir.
Banyak Investor yang sudah menawarkan kerjasama untuk mengelola Pariwisata Samosir namun terkendala dengan masalah lahan/tanah milik masyarakat. Untuk itu Hatorangan meminta peran serta masyarakat untuk ikut berperan aktif dalam memajukan pariwsiata Samosir
Terutama dalam menyukseskan FDT 2013 yang sudah semakin didepan mata, Sekdakab.Samosir Ir. Hatorangan Simarmata berharap agar masyarakat ikut menyukseskan event tersebut dengan cara melaksanakan keempat dari Sapta pesona .
Diterangkannya, bahwa kegiatan dalam event FDT 2013 dikemas berbeda dengan event sebelumnya, seperti halnya Solu Bolon, Karnaval Sigale-gale dan Mangalahat Horbo Bius. Solu Bolon tidak bisa disamakan dengan dragon boat, karena Solu Bolon memiliki ciri khas dan demikian juga dengan kegiatan-kegiatan lainnya.
Kedepan Sekda menyakini daerah kawasan di Danau Toba akan berkembang pesat dengan akan dijadikanya Taman Bumi (Geopark) yang pusatnya berada di Sigulati-Kecamatan Sianjur Mula mula-Kabupaten Samosir.
Sementara itu, Kepala Bidang Bina Pemasaran Pariwisata Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Propinsi Sumatera Utara Drs. Hj. Mucklis Nasution menerangkan ada tiga kata yang perlu dihindari dalam menerima wisatawan yaitu,tidak, tidak tahu, habis. Menurutnya ketiga kata tersebut akan meninggalkan kesan yang tidak baik. Namun ada tiga perilaku yang wajib dilaksanakan yaitu senyum, salam dan sapa.
Ditegaskannya, untuk membuat souvenir tidak perlu di luar Samosir, harus diberdayakan pengrajin yang ada. Jika ada kemauan dari pengrajin semua pasti bisa dilaksanakan, seperti halnya membuat sablon, mengukir dan barang-barang lainnya yang layak dijual kepada pengunjung.
Khusus kepada pengusaha yang bergerak dibidang pariwisata, Mucklis menekankan agar tetap menjaga stabilitas harga sehingga para tamu tidak merasa tertipu dan kesal.
Nara Sumber lainnya yaitu Kapolsek Pangururan Eldi Koswara, Kasubbag Program Dinas Pariwisata Debbie Panjaitan dan Sekretaris Dinas Pariwisata Kabupaten Samosir Rawati Simbolon. (Humas