Jakarta, 4/7 (Antara) - Palang Merah Indonesia (PMI) mengirimkan tujuh personel, termasuk dokter spesialis bedah tulang untuk membantu para korban gempa bumi di Bener Meriah dan Aceh Tengah, Provinsi Aceh.
"PMI mengirimkan bantuan tujuh personel terdiri dari tim medis, spesialisasi air dan sanitasi serta staf penanggulangan bencana," kata Kepala Sub-Divisi Penanggulangan Bencana Markas Pusat PMI Tia Kurniawan di Jakarta, Kamis.
Personel yang dikirim yaitu dua orang dokter ahli bedah tulang, satu dokter umum, dua orang perawat dan masing-masing satu personel spesialisasi air serta staf penanggulangan bencana.
"Mereka diberangkatkan dari Jakarta dan akan langsung bertugas di Bener Meriah selama 10 hari, dan dapat diperpanjang jika dibutuhkan," tambah dia.
Personel tim medis merupakan dokter dan perawat dari RS PMI Bogor. Sementara spesialisasi air dan sanitasi PMI merupakan personel Tim Watsan PMI yang bermarkas di Jatinangor Bandung.
Sesuai spesifikasi mereka, ketujuh personel ini akan bertugas memberikan pelayanan kesehatan dan melakukan asesmen tentang kebutuhan air dan sanitasi untuk para pengungsi korban gempa Aceh.
Tim medis akan membuka pelayanan kesehatan dengan menggelar "mobile clinic". Sementara para dokter spesialisasi akan ditempatkan di rumah sakit. Sementara spesialisasi air dan sanitasi akan melakukan asesmen terlebih dulu untuk mengetahui kebutuhan air dan sanitasi di Bener Meriah dan Takengon.
Sebelumnya, PMI telah mengirimkan bantuan barang berupa 50 tenda keluarga (family tent), 250 selimut dan 250 terpal dari gudang regional PMI di Kota Padang, Sumatera Barat dan gudang PMI Pusat di Serang, Banten pada Rabu (3/7).
Para relawan PMI Kabupaten Bener Meriah dan PMI Kabupaten Aceh bersama dengan BNPB, BNPA TNI dan Polri sampai saat ini masih melakukan proses evakuasi korban gempa yang diperkirakan tertimbun reruntuhan bangunan.
Gempa bumi berkekuatan 6,2 skala Richter mengguncang Kabupaten Bener Meriah dan Aceh Tengah pada Selasa (2/7), menyebabkan puluhan warga meninggal dunia akibat tertimpa reruntuhan bangunan.
Ratusan lainnya juga luka-luka dan ribuan rumah maupun fasilitas umum rusak berat. Saat ini warga berada di tenda-tenda pengungsian.(D016)