Tarutung, Sumut, 1/6 (Antara) - Pemerintah Kabupaten Tapanuli Utara (Taput), Sumatera Utara, memprioritaskan pembangunan infrastruktur jalan ke sejumlah desa untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi rakyat di daerah tersebut.
"Peningkatan infrastruktur jalan hingga ke dusun dimaksud akan mempermudah warga mengangkut kebutuhan dan hasil pertanian mereka," kata Kabag Humas Pemkab Tapanuli Utara Pahala Lumbantobing di Tarutung, Sabtu.
Juru bicara Pemkab Tapanuli Utara itu menyebutkan pada anggaran 2014 pihaknya memproyeksikan pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan pada 400 dusun yang letaknya cukup terpencil, di bagian tengah provinsi Sumatera Utara tersebut.
Hingga saat ini, kata dia, secara bertahap akses jalan ke sejumlah dusun terus ditingkatkan sebagai upaya membebaskan beberapa wilayah terisolir akibat sulitnya kenderaan roda empat mengangkut hasil bumi dari desa bersangkutan.
Melalui Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Tapanuli Utar, lanjutnya, pemerintah daerah setempat mengalokasikan dana APBD murni sebesar Rp37 miliar dan anggaran Provinsi sejumlah Rp38 miliar.
"Anggaran 2013 meningkat dari tahun 2012 sebelumnya," kata Pahala.
Diakuinya, pembenahan infrastruktur pedesaan yang lebih dominan dibandingkan dengan wilayah perkotaan, guna menyahuti aspirasi masyarakat bawah yang menginginkan percepatan pembangunan melalui dukungan sarana jalan memadai dalam menggerakkan roda perekonomian rakyat yang dimulai dari tingkat dusun.
Memang, lanjutnya, beberapa tahun terakhir, pemerintah daerah setempat banyak mengalihkan program yang mengarah untuk peningkatan infrastruktur ke kawasan dusun maupun pedesaan.
Menurutnya, pada waktu-waktu sebelumnya, pendekatan pembangunan dilakukan dari tingkat Kabupaten ke Kecamatan hingga tingkat pedesaan, namun sekarang ini justeru sebaliknya yakni mengerucut dimulai dari tingkat dusun.
Titik berat pembangunan yang dimulai dari tingkat pedesaan tersebut, sebagai salah satu upaya menumbuh kembangkan ekonomi kerakyatan dengan perencanaan pembangunan mengusung keberpihakan atas aspirasi masyarakat bawah.
Meski demikian, kata Pahala, pola pembangunan yang diterapkan, tetap menganut prinsip skala prioritas, dengan memperhitungkan populasi penduduk serta urgensinya terkait kebutuhan warga dalam menunjang usaha pertanian wilayah setempat.
"Pembangunan akses jalan ke pedesaan akan terus dilakukan secara bertahap, karena merealisasikannya bukan pekerjaan mudah, sebab harus memperhitungkan ketersediaan anggaran yang ada," katanya.(KR-JRD)