Medan, 19/5 (Antara) - China menjadi negara tujuan ekspor terbesar Sumut pada triwulan I tahun ini, menggeser India.
"Biasanya ekspor Sumut terbesar ke India, namun tahun ini ke China dengan nilai devisa 323,587 juta dolar AS," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut, Suharno di Medan, Minggu.
Setelah China, baru ke India dan Jepang, yang masing-masing senilai 279.566 juta dolar AS dan 321.957 juta dolar AS.
Pergeseran tersebut bukan hanya menggembirakan, tetapi juga mengejutkan karena perekonomian China kini cenderung menurun.
Ekspor Sumut ke China terbesar berupa minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) dan karet. Hal sama juga terhadap ekspor ke india.
Dengan semakin besarnya ekspor Sumut ke China itu, maka surplus neraca perdagangan Sumut dan China juga semakin besar atau mencapai 95. 083 juta dolar AS dibandingkan posisi sama tahun lalu yang masih 13.781 juta dolar AS.
Ekspor Sumut ke China sebesar 323. 587 juta dolar AS, sedangkan impor masih senilai 228. 505 juta dolar AS.
Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sumut, Parlindungan Purba, menyebutkan, meski perdagangan Sumut ke China tren menguat, Apindo tetap mewanti-wanti agar anggota terus berupaya meningkatkan ekspor ke negara tersebut maupun ke negara lainnya termasuk di dalam negeri.
Hal itu harus dilakukan mengingat persaingan ketat akan semakin terjadi dengan adanya era Komunitas ASEAN pada 2015 di mana perdagangan semakin bebas.
Semakin perlu hati-hati karena pengusaha negara ASEAN khususnya China, Malaysia , Thailand dan Singapura semakin tertarik berinvestasi di Sumut.
Para calon investor itu berencana investasi di Sumut dengan produksi di ekspor dan dipasarkan di dalam negeri.***3***
Kaswir
(T.E016/C/Kaswir/Kaswir)