Toba Samosir, Sumut, 8/5 (ANTARA) - Sebanyak 50 warga Desa Tanggabatu, Kecamatan Tampahan, Kabupaten Toba Samosir, Sumatera Utara menerima bantuan sarana produksi (saprodi) pertanian dari Pemerintah daerah setempat guna pengembangan kawasan rumah pangan lestari (KRPL) di wilayah itu.
"Saprodi berupa bibit sayuran dan pupuk kompos serta alat perlengkapan pertanian yang dibutuhkan dalam memanfaatkan pekarangan rumah dengan menanam aneka jenis sayuran diserahkan kepada 50 kepala keluarga yang ikut dalam program KRPL," kata Kepala Kantor Ketahanan Pangan Kabupaten Toba Samosir, Marsarasi Simanjuntak di Tangggabatu, Rabu.
Pemberian saprodi dimaksud, guna meringankan warga desa yang umumnya berprofesi sebagai petani, hinggga mereka bisa terbantu dalam meningkatkan hasil kebun desa sekaligus menghemat pengeluaran ekonomi keluarga untuk pembelian konsumsi sayur mayur.
Marsarasi berharap, warga penerima bantuan dapat memanfaatkannya secara maksimal, agar biaya belanja sehari-hari dapat lebih ditekan, hingga ekonomi keluarga dapat tertopang.
Menurutnya, Desa dekat kaki gunung Dolok Tolong yang berjarak sekitar 15 kilometer dari Balige, ibukota Kabupaten Tobasa itu memiliki potensi yang baik untuk pertanian, sehingga dianggap sangat sesuai menjadi percontohan pengembangan tanaman sayuran di pekarangan tempat tinggal warga setempat sesuai metode yang diterapkan dalam program KRPL.
Dijelaskannya, selain membiasakan masyarakat bercocok tanam dan memanfaatkan pekarangan rumah, pengembangan rumah pangan lestari, juga bisa menghemat pengeluaran berkisar hingga Rp400 ribu setiap bulan.
"Dengan menanam aneka jenis sayuran di pekarangan, maka setiap rumah tangga bisa menghemat pengeluaran belanja berkisar hingga Rp400 ribu per bulan, sehingga Pemerintah Pusat mengembangkan KRPL di seluruh daerah di Indonesia, termasuk di Kabupaten Toba Samosir," ujarnya.
KRPL, lanjut dia, merupakkan program Kementerian Pertanian dengan memanfaatkan lahan pekarangan untuk ditanami berbagai jenis sayuran dalam mendukung ketersediaan pangan dan pihak pemerintah memberikan bantuan saprodi pada masyarakat.
Saat ini, kata Marsarasi, sebanyak 16 Desa pada berbagai Kecamatan di Kabupaten berpenduduk 205.331 jiwa yang terletak di bagian tengah provinsi Sumatera Utara itu, sedang mengembangkan program KRPL, dengan mengajak masyarakat memanfaatkan lahan kosong menjadi lahan produktif yang menghasilkan bahan pangan.
Desa yang melaksanakan peningkatan ketahanan pangan dan gizi keluarga melalui pemanfaatan sumberdaya lahan tersedia tersebut di antaranya, Pardamean Sibisa di Kecamatan Ajibata, Taon Marisi (Habinsaran), Tanggabatu Barat (Tampahan), serta Siraja Gorat dan Desa Sitangkola di Kecamatan Laguboti.
Selain itu, desa Sionggang di Kecamatan Lumbanjulu, desa Parsuratan (Balige), Naga Timbul (Bonatua Lunasi), Narumonda (Siantar Narumonda), Lumban Rau (Nansau) dan desa Silamosik di Kecamatan Porsea. ***4***
(T.KR-JRD)
(T.KR-JRD/B/M. Taufik/M. Taufik)