Medan, 7/4 (ANTARA) - Neraca perdagangan Sumatera Utara dan China pada awal tahun ini masih surplus meski nilai impor melonjak tajam.
Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sumut, Parlindungan Purba, di Medan, Minggu, mengatakan pada Januari-Februari 2013, surplus perdagangan itu sebesar 82, 706 juta dolar AS.
Surplus itu diperoleh dari ekspor yang mencapai 241, 993 juta dolar AS dan impor 159,287 juta dolar AS.
Masih surplusnya perdagangan itu dipicu naik cukup besarnya nilai ekspor dibanding kenaikan impor.
"Surplus itu semakin menggembirakan karena nyatanya periode sama tahun lalu, neraca perdagangan Sumut-China defisit 10.261 juta dolar AS," katanya.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut, Suharno menyebutkan devisa Sumut dari China terbesar berasal dari ekspor minyak sawit dan karet .
Nilai ekspor golongan sawit pada awal tahun ini sendiri memang mengalami kenaikan sebesar 7,62 persen.
Ekspor sawit sebesar 723,904 juta dolar AS dari periode sama tahun 2012 yang masih 672,618 juta dolar AS.
Selain ke China, ekspor sawit terbesar lainnya ditujukan ke India dan Eropa. ***3*** Biqwanto (T.E016/B/B. Situmorang/B. Situmorang) 07-04-2013 16:55:09