Medan,28/2 (antarasumut)- Wali Kota Medan Rahudman Harahap melarang pembayaran Tunjangan Tambahan Penghasilan (TTP) kepada pegawai yang tidak mengikuti apel pagi dan sore sebanyak tiga kali.
“ Mulai Maret ini, bagi pegawai yang tidak mengikuti apel pagi maupun sore sebanyak tiga kali, maka saya minta TPP-nya untuk tidak dibayarkan. Ini berlaku untuk seluruh pegawai di lingkungan Sekretariat Kota Medan,” katanya ketika memimpin apel pagi di Balai Kota Medan, Kamis .
Menurut dia, sikap tegas ini diambil setelah melihat tingkat disiplin pegawai di lingkungan Sekretariat Kota Medan mulai menurun. Hal ini ditandai dengan terus berkurangnya jumlah pegawai yang mengikuti apel pagi dan sore. Padahal sisiplin pegawai di lingkungan Sekretariat Kota Medan merupakan gambaran Pemko Medan keseluruhan.
“Yang saya lakukan ini dalam upaya peningkatan disiplin, sebab Pemko Medan telah berupaya meningkatkan kesejahteraan para Pegawai Negeri Sipil (PNS). Makanya, saya tuntut mereka untuk meningkatkan kinerja, terutama menyangkut masalah disiplin. Selain itu untuk membangkitkan semangat dan korps kita,” katanya.
Bagi pegawai yang merasa keberatan dengan langkah yang diambilnya ini, Wali Kota mempersilahkan untuk pindah atau keluar dari Pemko Medan. Sebab, Wali Kota tidak membutuhkan pegawai-pegawai yang tidak disiplin.
“Jika Anda keberatan, silahkan pindah, saya tidak akan menghalanginya. Sebab, banyak pegawai dari luar yang ingin pindah ke Kota Medan. Jadi saya berharap tanamkan rasa disiplin dalam diri kita masing-masing,” ungkapnya.
Selain masalah disiplin, Wali Kota juga mengajak seluruh pegawai untuk ikut mesosialisasikan program-program pembangunan kepada masyarakat. Dengan sosialisasi yang dilakukan, diharapkan akan tumbuh rasa memiliki akan kota ini. Kemudian, rasa tanggun jawab dan ikut berperan dalam mendukung pembangunan di Kota Medan.
Kepada para pejabatnya baik di lingkungan Sekretariat Kota Medan maupun masing-masing Satuan Kerja Perangkat Dinas (SKPD), Wali Kota berpesan untuk terus membina dan mengayomi bawahannya. Artinya, para pejabat yang bersangkutan harus menjadi contoh yang baik kepada bawahannya masing-masing.
Mengingat Pilgubsu 2013 tinggal seminggu lagi, dia berpesan kepada seluruh pegawai untuk menjaga keamanan dan kekondusifan Kota Medan, serta ikut mendorong masyarakat menggunakan hak pilihnya dengan baik pada 7 Maret mendatang, termasuk para pegawai sendiri. “Gunakanlah hak pilih sesuai dengan hati nurani masing-masing!” himbaunya.
Selanjutnya dia menjelaskan, tim pemantau dua Piala Adipura akan turun untuk melakukan penilaian. Karenanya, dia kembali meminta kepada seluruh pegawai untuk mendorong masyarakat dalam menjaga kebersihan dan keindahan linbgkungan masing-masing. Sebab, masalah kebersihan bukan semata tanggung jawab pemerintah tetapi seluruh lapisan masyarakat.
“Tumbuhkan peran serta dan kesadaran masyarakat betapa pentingnya kebersihan. Pasalnya, masalah kebersihan bukan hanya tanggung jawab pemerintah baik itu camat maupun lurah melainkan tanggung jawab kita semua. Apalagi hasil penilaian yang dilakukan kali ini sangat menentukan apakah Kota Medan mendapatkan Piala Adipura Kecana atau hanya sekedar Piala Adipura saja,” jelasnya. (ril)
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2013
“ Mulai Maret ini, bagi pegawai yang tidak mengikuti apel pagi maupun sore sebanyak tiga kali, maka saya minta TPP-nya untuk tidak dibayarkan. Ini berlaku untuk seluruh pegawai di lingkungan Sekretariat Kota Medan,” katanya ketika memimpin apel pagi di Balai Kota Medan, Kamis .
Menurut dia, sikap tegas ini diambil setelah melihat tingkat disiplin pegawai di lingkungan Sekretariat Kota Medan mulai menurun. Hal ini ditandai dengan terus berkurangnya jumlah pegawai yang mengikuti apel pagi dan sore. Padahal sisiplin pegawai di lingkungan Sekretariat Kota Medan merupakan gambaran Pemko Medan keseluruhan.
“Yang saya lakukan ini dalam upaya peningkatan disiplin, sebab Pemko Medan telah berupaya meningkatkan kesejahteraan para Pegawai Negeri Sipil (PNS). Makanya, saya tuntut mereka untuk meningkatkan kinerja, terutama menyangkut masalah disiplin. Selain itu untuk membangkitkan semangat dan korps kita,” katanya.
Bagi pegawai yang merasa keberatan dengan langkah yang diambilnya ini, Wali Kota mempersilahkan untuk pindah atau keluar dari Pemko Medan. Sebab, Wali Kota tidak membutuhkan pegawai-pegawai yang tidak disiplin.
“Jika Anda keberatan, silahkan pindah, saya tidak akan menghalanginya. Sebab, banyak pegawai dari luar yang ingin pindah ke Kota Medan. Jadi saya berharap tanamkan rasa disiplin dalam diri kita masing-masing,” ungkapnya.
Selain masalah disiplin, Wali Kota juga mengajak seluruh pegawai untuk ikut mesosialisasikan program-program pembangunan kepada masyarakat. Dengan sosialisasi yang dilakukan, diharapkan akan tumbuh rasa memiliki akan kota ini. Kemudian, rasa tanggun jawab dan ikut berperan dalam mendukung pembangunan di Kota Medan.
Kepada para pejabatnya baik di lingkungan Sekretariat Kota Medan maupun masing-masing Satuan Kerja Perangkat Dinas (SKPD), Wali Kota berpesan untuk terus membina dan mengayomi bawahannya. Artinya, para pejabat yang bersangkutan harus menjadi contoh yang baik kepada bawahannya masing-masing.
Mengingat Pilgubsu 2013 tinggal seminggu lagi, dia berpesan kepada seluruh pegawai untuk menjaga keamanan dan kekondusifan Kota Medan, serta ikut mendorong masyarakat menggunakan hak pilihnya dengan baik pada 7 Maret mendatang, termasuk para pegawai sendiri. “Gunakanlah hak pilih sesuai dengan hati nurani masing-masing!” himbaunya.
Selanjutnya dia menjelaskan, tim pemantau dua Piala Adipura akan turun untuk melakukan penilaian. Karenanya, dia kembali meminta kepada seluruh pegawai untuk mendorong masyarakat dalam menjaga kebersihan dan keindahan linbgkungan masing-masing. Sebab, masalah kebersihan bukan semata tanggung jawab pemerintah tetapi seluruh lapisan masyarakat.
“Tumbuhkan peran serta dan kesadaran masyarakat betapa pentingnya kebersihan. Pasalnya, masalah kebersihan bukan hanya tanggung jawab pemerintah baik itu camat maupun lurah melainkan tanggung jawab kita semua. Apalagi hasil penilaian yang dilakukan kali ini sangat menentukan apakah Kota Medan mendapatkan Piala Adipura Kecana atau hanya sekedar Piala Adipura saja,” jelasnya. (ril)
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2013