Universitas Negeri Medan (Unimed) bersama Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mengekspos Rencana Kegiatan Masyarakat (RKM) Program Desa Mandiri Peduli Gambut (DMGP) sebagai upaya mewujudkan masyarakat mandiri berkelanjutan.
Ketua Senat Unimed Prof Syawal Gultom mengatakan tanah gambut memiliki peranan yang sangat vital bagi ekosistem. Untuk itu program DMGP tersebut bertujuan untuk memberdayakan masyarakat dalam menjaga dan memanfaatkan potensi yang ada secara berkelanjutan.
"Melalui kolaborasi antara Unimed, masyarakat, dan berbagai stakeholders, kita berharap dapat menciptakan sinergi yang akan mengarah pada peningkatan kesejahteraan masyarakat dan kelestarian lingkungan," katanya di Medan, Rabu.
Unimed, kata dia, senang dapat membantu masyarakat dalam hal meningkatkan kualitas kehidupan, kualitas berfikir, kualitas kesehatan dan yang paling membanggakan untuk Unimed itu ketika dia hadir untuk membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
"Kita bersama sama dengan masyarakat yang tinggal di sekitar lahan gambut yang digunakan untuk program kegiatan itu agar muncul kesadaran masyarakat untuk secara bersama-sama tetap menjaga ekosistem lahan gambut," katanya.
Koordinator tim Pendamping Unimed Dr. Mufti Sudibyo mengatakan ekspos tersebut merupakan manifestasi dari akumulasi kegiatan selama tiga tahun terakhir dari tahun 2022 sampai 2024 pelaksanaan Program Desa Mandiri Peduli Gambut di Sumut.
Pada tahun 2022 dilaksanakan di 20 desa 4 kabupaten, tahun 2023 dilaksanakan di 16 desa 5 kabupaten dan tahun 2024 diselenggarakan di 12 desa 4 kabupaten.
Ia mengatakan sudah banyak hal yang dikerjakan dan akan dikerjakan oleh desa yang menjalani DMPG sejak tahun 2022-2024.
Antara lain budidaya berbagai jenis tanaman, budidaya lele, ternak ayam, ternak kambing, budidaya ikan nila dan pembuatan produk seperti kerajinan dari lidi sawit, selai nenas, jamur tangkos, sabun herbal, pupuk kompos, sale lele, dan lainnya.
"Ke depan perlu ditindaklanjuti dengan program introduksi peningkatan kesadaran melalui pendidikan tingkat TK, SD, SMP, dan SMA di wilayah gambut agar masyarakat lebih peduli terhadap lingkungan sekitar, selain tetap dapat memanfaatkan hasil sumber daya yang ada di sekitar gambut yang umumnya adalah kebun sawit," katanya.*
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2024
Ketua Senat Unimed Prof Syawal Gultom mengatakan tanah gambut memiliki peranan yang sangat vital bagi ekosistem. Untuk itu program DMGP tersebut bertujuan untuk memberdayakan masyarakat dalam menjaga dan memanfaatkan potensi yang ada secara berkelanjutan.
"Melalui kolaborasi antara Unimed, masyarakat, dan berbagai stakeholders, kita berharap dapat menciptakan sinergi yang akan mengarah pada peningkatan kesejahteraan masyarakat dan kelestarian lingkungan," katanya di Medan, Rabu.
Unimed, kata dia, senang dapat membantu masyarakat dalam hal meningkatkan kualitas kehidupan, kualitas berfikir, kualitas kesehatan dan yang paling membanggakan untuk Unimed itu ketika dia hadir untuk membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
"Kita bersama sama dengan masyarakat yang tinggal di sekitar lahan gambut yang digunakan untuk program kegiatan itu agar muncul kesadaran masyarakat untuk secara bersama-sama tetap menjaga ekosistem lahan gambut," katanya.
Koordinator tim Pendamping Unimed Dr. Mufti Sudibyo mengatakan ekspos tersebut merupakan manifestasi dari akumulasi kegiatan selama tiga tahun terakhir dari tahun 2022 sampai 2024 pelaksanaan Program Desa Mandiri Peduli Gambut di Sumut.
Pada tahun 2022 dilaksanakan di 20 desa 4 kabupaten, tahun 2023 dilaksanakan di 16 desa 5 kabupaten dan tahun 2024 diselenggarakan di 12 desa 4 kabupaten.
Ia mengatakan sudah banyak hal yang dikerjakan dan akan dikerjakan oleh desa yang menjalani DMPG sejak tahun 2022-2024.
Antara lain budidaya berbagai jenis tanaman, budidaya lele, ternak ayam, ternak kambing, budidaya ikan nila dan pembuatan produk seperti kerajinan dari lidi sawit, selai nenas, jamur tangkos, sabun herbal, pupuk kompos, sale lele, dan lainnya.
"Ke depan perlu ditindaklanjuti dengan program introduksi peningkatan kesadaran melalui pendidikan tingkat TK, SD, SMP, dan SMA di wilayah gambut agar masyarakat lebih peduli terhadap lingkungan sekitar, selain tetap dapat memanfaatkan hasil sumber daya yang ada di sekitar gambut yang umumnya adalah kebun sawit," katanya.*
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2024