PLN UP3 Binjai merealisasikan program Listrik Masuk Tambak yang secara diluncurkan di Desa Pasar Rawa, Kecamatan Gebang, sebagai bagian dari inovasi kolaboratif untuk mendorong sektor perikanan di Kabupaten Langkat.
Peresmian itu langsung dilakukan Pj Bupati Langkat Faisal Hasrimy, di Pasar Rawa Gebang, Selasa.
Program Listrik Masuk Tambak ini memberikan kemudahan bagi petani tambak dengan menyediakan akses listrik tanpa biaya pemasangan. Hal ini diharapkan mampu meringankan beban produksi yang selama ini banyak ditanggung oleh petani tambak akibat tingginya biaya bahan bakar minyak (BBM) untuk mengoperasikan mesin kincir tambak.
Faisal Hasrimy juga menyampaikan apresiasinya atas sinergi antara Pemerintah Kabupaten Langkat dan PLN UP3 Binjai. Ia menekankan bahwa program ini merupakan langkah penting untuk meningkatkan efisiensi dan kesejahteraan petani tambak di Langkat.
"Listrik masuk tambak mampu menekan biaya produksi lebih dari 50 persen Penggunaan BBM untuk kincir tambak selama 12 jam kerja biasanya membutuhkan biaya sekitar Rp1,5 juta, sedangkan dengan listrik, biayanya hanya mencapai Rp 500.000 saja," ujarnys.
Selain itu, ia juga menambahkan bahwa program ini memungkinkan para petani tambak untuk meningkatkan jam kerja kincir sehingga proses panen bisa dilakukan lebih cepat, yang pada akhirnya akan meningkatkan produktivitas.
“Saya sangat berterima kasih kepada Manajer PLN UP3 Binjai Darwin Simanjuntak dan jajarannya atas terwujudnya program ini. Semoga kolaborasi ini dapat terus berlanjut dan berkembang di Kabupaten Langkat,” tambahnya.
Dengan adanya program Listrik Masuk Tambak, Kabupaten Langkat menunjukkan komitmennya dalam mendorong inovasi yang berdampak langsung pada peningkatan kesejahteraan masyarakat, khususnya di sektor perikanan.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2024
Peresmian itu langsung dilakukan Pj Bupati Langkat Faisal Hasrimy, di Pasar Rawa Gebang, Selasa.
Program Listrik Masuk Tambak ini memberikan kemudahan bagi petani tambak dengan menyediakan akses listrik tanpa biaya pemasangan. Hal ini diharapkan mampu meringankan beban produksi yang selama ini banyak ditanggung oleh petani tambak akibat tingginya biaya bahan bakar minyak (BBM) untuk mengoperasikan mesin kincir tambak.
Faisal Hasrimy juga menyampaikan apresiasinya atas sinergi antara Pemerintah Kabupaten Langkat dan PLN UP3 Binjai. Ia menekankan bahwa program ini merupakan langkah penting untuk meningkatkan efisiensi dan kesejahteraan petani tambak di Langkat.
"Listrik masuk tambak mampu menekan biaya produksi lebih dari 50 persen Penggunaan BBM untuk kincir tambak selama 12 jam kerja biasanya membutuhkan biaya sekitar Rp1,5 juta, sedangkan dengan listrik, biayanya hanya mencapai Rp 500.000 saja," ujarnys.
Selain itu, ia juga menambahkan bahwa program ini memungkinkan para petani tambak untuk meningkatkan jam kerja kincir sehingga proses panen bisa dilakukan lebih cepat, yang pada akhirnya akan meningkatkan produktivitas.
“Saya sangat berterima kasih kepada Manajer PLN UP3 Binjai Darwin Simanjuntak dan jajarannya atas terwujudnya program ini. Semoga kolaborasi ini dapat terus berlanjut dan berkembang di Kabupaten Langkat,” tambahnya.
Dengan adanya program Listrik Masuk Tambak, Kabupaten Langkat menunjukkan komitmennya dalam mendorong inovasi yang berdampak langsung pada peningkatan kesejahteraan masyarakat, khususnya di sektor perikanan.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2024