Pemerintah Provinsi Sumatera Utara melalui Dinas Tanaman Pangan Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura mengatakan produksi jagung di wilayah ini mencapai 1,4 juta ton Januari-September 2024.
"Total jagung yang telah di produksi di Sumut 1,3 sampai 1,4 juta ton sampai September ini," ujar Kepala Bidang Tanaman Pangan Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura Sumatera Utara Muhammad Juwaini di Medan, Selasa.
Juwaini mengatakan produksi jagung tersebut dengan kebutuhan terbesar pada pakan ternak, dan selebihnya untuk bahan baku untuk tepung, jagung halus dan lainnya.
"Ada sembilan pengolahan pakan ternak di Sumut, di antaranya Mabar, KIM, Japfa, selain itu, ada pula peternak mandiri yang dikelola swadaya oleh masyarakat," kata dia.
Juwaini mengatakan pihaknya optimistis dalam peningkatan jagung di sentra produksi untuk memenuhi yang ditargetkan mencapai 1,8 juta ton jagung pada 2024.
Sentra produksi jagung di wilayah beribu Kota Medan ini berada di Kabupaten Simalung, Kabupaten Dairi, Kabupaten Deli Serdang, Kabupaten Karo dioptimalkan potensinya.
Pemprov Sumut, Juwaini memastikan, akan melakukan berbagai cara untuk mewujudkan target tersebut, salah satunya dengan memaksimalkan bantuan dari pemerintah pusat.
Kementerian Pertanian memberikan bantuan Rp530,86 miliar kepada Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura Sumut.
Dana itu di antaranya digunakan untuk penyediaan bantuan benih padi (Rp23,94 miliar), benih padi biofortifikasi (Rp5,23 miliar), benih jagung (Rp162,21 miliar).
Di Sumut, berdasarkan panel harga Badan Pangan Nasional (Bapanas), harga rata-rata jagung di tingkat peternak mencapai Rp5.540
-Rp5.900 per kilogram dalam satu pekan terakhir 1-7 Oktober 2024.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2024
"Total jagung yang telah di produksi di Sumut 1,3 sampai 1,4 juta ton sampai September ini," ujar Kepala Bidang Tanaman Pangan Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura Sumatera Utara Muhammad Juwaini di Medan, Selasa.
Juwaini mengatakan produksi jagung tersebut dengan kebutuhan terbesar pada pakan ternak, dan selebihnya untuk bahan baku untuk tepung, jagung halus dan lainnya.
"Ada sembilan pengolahan pakan ternak di Sumut, di antaranya Mabar, KIM, Japfa, selain itu, ada pula peternak mandiri yang dikelola swadaya oleh masyarakat," kata dia.
Juwaini mengatakan pihaknya optimistis dalam peningkatan jagung di sentra produksi untuk memenuhi yang ditargetkan mencapai 1,8 juta ton jagung pada 2024.
Sentra produksi jagung di wilayah beribu Kota Medan ini berada di Kabupaten Simalung, Kabupaten Dairi, Kabupaten Deli Serdang, Kabupaten Karo dioptimalkan potensinya.
Pemprov Sumut, Juwaini memastikan, akan melakukan berbagai cara untuk mewujudkan target tersebut, salah satunya dengan memaksimalkan bantuan dari pemerintah pusat.
Kementerian Pertanian memberikan bantuan Rp530,86 miliar kepada Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura Sumut.
Dana itu di antaranya digunakan untuk penyediaan bantuan benih padi (Rp23,94 miliar), benih padi biofortifikasi (Rp5,23 miliar), benih jagung (Rp162,21 miliar).
Di Sumut, berdasarkan panel harga Badan Pangan Nasional (Bapanas), harga rata-rata jagung di tingkat peternak mencapai Rp5.540
-Rp5.900 per kilogram dalam satu pekan terakhir 1-7 Oktober 2024.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2024