Pasangan calon Bupati Mandailing Natal priode 2024 - 2029, Saipullah Nasution - Atika Azmi Utammi Nasution (SAHATA) akan memprioritaskan penataan pemberian insentif guru Madrasah Diniyah Takmiliyah Awaliyah (MDTA), guru Magrib mengaji, dan bilal mayit bila terpilih menjadi Bupati dan Wakil Bupati Madina.
Hal itu pun tertuang dalam visi misi paslon SAHATA poin keempat. Misi itu adalah menjaga serta melestarikan nilai agama, budaya, dan kearifan lokal sebagai upaya pelestarian identitas Mandailing Natal (Madina) yang beragama dan berbudaya.
"Guru MDTA, Magrib mengaji, dan bilal mayit merupakan elemen penting dalam masyarakat. Perhatian yang baik terhadap guru-guru agama di desa/kelurahan ini akan mendorong perbaikan akhlak, agama, dan moral masyarakat, terutama generasi muda. Atas hal itu kesejahteraan mereka harus diperhatikan dengan baik," ujar Saipullah Nasution, Sabtu (28/9).
Menurut Saipullah, pemberian insentif yang diberikan Pemkab Madina selama ini sudah baik. Namun, masih bisa ditingkatkan, terutama dalam penataan.
"Penghasilan guru MDTA, guru Magrib mengaji, dan bilal mayit serta tokoh-tokoh keagamaan perlu diperhatikan kesejahteraannya dengan tata kelola insentif yang lebih baik lagi," jelasnya.
Dia mengungkapkan, salah satu yang menjadi perhatiannya saat ini dalah memastikan pemberian insentif tersebut secara tepat waktu dan rutin setiap bulannya.
"Penyalurannya harus tepat waktu setiap bulan jangan sampai terlambat agar guru-guru agama ini memperoleh kesejahteraan dan kehidupan yang lebih layak," ungkap pria kelahiran Gunungbaringin, Panyabungan Timur itu.
Sebelumnya, pemerintahan Sukhairi-Atika telah menetapkan pemberian insentif guru MDTA, guru Magrib mengaji, dan bilal mayit melalui Dana Desa (DD). Hal itu dituangkan dalam peraturan bupati.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2024
Hal itu pun tertuang dalam visi misi paslon SAHATA poin keempat. Misi itu adalah menjaga serta melestarikan nilai agama, budaya, dan kearifan lokal sebagai upaya pelestarian identitas Mandailing Natal (Madina) yang beragama dan berbudaya.
"Guru MDTA, Magrib mengaji, dan bilal mayit merupakan elemen penting dalam masyarakat. Perhatian yang baik terhadap guru-guru agama di desa/kelurahan ini akan mendorong perbaikan akhlak, agama, dan moral masyarakat, terutama generasi muda. Atas hal itu kesejahteraan mereka harus diperhatikan dengan baik," ujar Saipullah Nasution, Sabtu (28/9).
Menurut Saipullah, pemberian insentif yang diberikan Pemkab Madina selama ini sudah baik. Namun, masih bisa ditingkatkan, terutama dalam penataan.
"Penghasilan guru MDTA, guru Magrib mengaji, dan bilal mayit serta tokoh-tokoh keagamaan perlu diperhatikan kesejahteraannya dengan tata kelola insentif yang lebih baik lagi," jelasnya.
Dia mengungkapkan, salah satu yang menjadi perhatiannya saat ini dalah memastikan pemberian insentif tersebut secara tepat waktu dan rutin setiap bulannya.
"Penyalurannya harus tepat waktu setiap bulan jangan sampai terlambat agar guru-guru agama ini memperoleh kesejahteraan dan kehidupan yang lebih layak," ungkap pria kelahiran Gunungbaringin, Panyabungan Timur itu.
Sebelumnya, pemerintahan Sukhairi-Atika telah menetapkan pemberian insentif guru MDTA, guru Magrib mengaji, dan bilal mayit melalui Dana Desa (DD). Hal itu dituangkan dalam peraturan bupati.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2024