Kebutuhan masyarakat akan telur di Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel), Sumatera Utara, yang berpenduduk 300 ribuan lebih saat ini, sekitar 96.611 butir telur per hari.
"Kondisi ini membuka peluang usaha cukup bagus," drh Heryansyah, selaku nara sumber mengemukakan di acara Bimtek Pengembangan Peternakan digelar Dinas Pertanian Tapsel, di Sipirok, Kamis.
Bila dibanding populasi ayam petelur (layer) yang berkisar 21 ribu ekor, itu pun 90 % produksinya kebutuhan pasar Padangsidimpuan.
"Bila dibanding kebutuhan 96.611 telur per hari dengan tingkat populasi ayam 21 ribu ekor maka peluang budidaya ayam petelur membangkitkan ekonomi daerah ini cukup lebar," katanya.
Kepala Dinas Pertanian Tapsel, Henri Hamdani Hasibuan mengatakan, bimtek ini digelar guna merangsang masyarakat petani akan budi daya ternak ayam petelur (layer), mengingat tingginya kebutuhan.
"Program ini bagian dari pengembangan dan inovasi pertanian terpadu dan terintegritas yang tak lepas motivasi Pak Bupati Tapsel Dolly Pasaribu," ujarnya.
Sementara Kabid Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Pertanian Tapsel Ahmad Parlaungan mengatakan, selain diberi penjelasan (sosialisasi), lebih kurang 40 orang stake holder selaku perserta juga pekan depan diajak peninjauan lapangan bagaimana beternak ayam petelur yang baik, termasuk kebutuhan pakan ternak yang efisien.
"Hal ini kita lakukan sebagai upaya peningkatan produksi telur segar untuk kebutuhan protein masyarakat lokal, juga mendorong ekonomi masyarakat, dan membantu mengurangi angka stunting secara nasional," pungkas nya.
Hadir di kegiatan ini Sekretaris Dinas Pertanian Tapsel Mhd Taufik Batubara, di samping unsur Bhabinkamtibmas, Babinsa, PPL, BPP Pertanian, unsur kepala desa, masyarakat, dan lainnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2024
"Kondisi ini membuka peluang usaha cukup bagus," drh Heryansyah, selaku nara sumber mengemukakan di acara Bimtek Pengembangan Peternakan digelar Dinas Pertanian Tapsel, di Sipirok, Kamis.
Bila dibanding populasi ayam petelur (layer) yang berkisar 21 ribu ekor, itu pun 90 % produksinya kebutuhan pasar Padangsidimpuan.
"Bila dibanding kebutuhan 96.611 telur per hari dengan tingkat populasi ayam 21 ribu ekor maka peluang budidaya ayam petelur membangkitkan ekonomi daerah ini cukup lebar," katanya.
Kepala Dinas Pertanian Tapsel, Henri Hamdani Hasibuan mengatakan, bimtek ini digelar guna merangsang masyarakat petani akan budi daya ternak ayam petelur (layer), mengingat tingginya kebutuhan.
"Program ini bagian dari pengembangan dan inovasi pertanian terpadu dan terintegritas yang tak lepas motivasi Pak Bupati Tapsel Dolly Pasaribu," ujarnya.
Sementara Kabid Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Pertanian Tapsel Ahmad Parlaungan mengatakan, selain diberi penjelasan (sosialisasi), lebih kurang 40 orang stake holder selaku perserta juga pekan depan diajak peninjauan lapangan bagaimana beternak ayam petelur yang baik, termasuk kebutuhan pakan ternak yang efisien.
"Hal ini kita lakukan sebagai upaya peningkatan produksi telur segar untuk kebutuhan protein masyarakat lokal, juga mendorong ekonomi masyarakat, dan membantu mengurangi angka stunting secara nasional," pungkas nya.
Hadir di kegiatan ini Sekretaris Dinas Pertanian Tapsel Mhd Taufik Batubara, di samping unsur Bhabinkamtibmas, Babinsa, PPL, BPP Pertanian, unsur kepala desa, masyarakat, dan lainnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2024