Perusahaan pembangkit listrik tenaga panas bumi PT Sorik Marapi Geothermal Power (PT SMGP) melakukan reaktivasi sumur V-01 yang terletak di pegunungan wilayah Desa Sibanggor Julu pada Sabtu (21/9) hingga Minggu (22/9) berjalan dengan sukses.

Kegiatan ini diperlukan untuk menyiapkan supply uap tambahan bagi tambahan unit pembangkitan yang baru, sesuai dengan mandat yang diberikan oleh pemerintah menambah supply tenaga listrik dari Energi Baru dan Terbaharukan (EBT). 

"Alhamdulillah semua rangkaian berjalan lancar, dan kegiatan reaktivasi sumur V-01 sukses kita lakukan," ujar Kepala Teknik Panas Bumi PT SMGP, Ali Sahid dalam keterangannya yang diterima ANTARA, Senin (23/9).

Ali menjelaskan, sumur V-01 ini sebelumnya juga telah pernah dibuka pada tanggal 22 Februari 2024 yang lalu selama enam jam, kemudian pada tanggal 24 Februari juga dibuka selama dua jam, lalu pada tanggal 25 Februari dibuka lagi selama enam jam.

Reaktivasi sumur V-01 ini kata Ali merupakan lanjutan dari pembukaan sumur pada tanggal 22 Februari yang lalu. Yang mana pada saat itu ada gejolak di masyarakat yang menyebabkan proses pembukaan sumur dihentikan.

Pada tanggal 24 Februari sumur V-01 kembali dibuka untuk kepentingan investigasi dalam bentuk reka ulang selama dua jam.

Pembukaan sumur kembali dilanjutkan pada tanggal 25 Februari selama enam jam bersama tim dari Polres Madina, Puslabfor Polda Sumut dan EBTKE Kementerian ESDM dan hasilnya tidak ada hal yang berbahaya selama pelaksanaannya.

Koordinator CDCR PT SMGP, Ade Robi menerangkan, kegiatan reaktivasi mulai dari awal diawasi langsung tim inspektur dari direktorat jenderal EBTKE Kementerian ESDM RI, Pam Obvitnad Polda Sumut, Polres Madina dan PAM desa.

Sebelum pelaksanaan pembukaan lanjut Robi, pihak perusahaan juga sebelumnya sudah melakukan berbagai persiapan termasuk persiapan teknis, Pre Job Safety Meeting (PJSM) yang bertujuan untuk koordinasi melibatkan semua departemen internal SMGP dan unsur masyarakat dari Pam Desa dan PJSM khusus di lokasi.

Selain persiapan teknis pekerjaan, pihak perusahaan juga sudah melakukan persiapan sosialisasi yang berhubungan dengan masyarakat dan pihak terkait, kemudian pemberitahuan ke pemerintah daerah, tokoh masyarakat di wilayah kerja perusahaan, dan pemberitahuan kepada masyarakat baik melalui pengumuman yang ditempel maupun melalui pengeras suara di masjid. 

Terpisah, Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukkan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM Eniya Listiani Dewi mengatakan, Indonesia berpotensi memiliki tambahan kapasitas Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) sebesar 90 megawatt (MW) pada 2024.

Tambahan kapasitas sebesar 90 MW tersebut bakal berasal dari 3 PLTP, salah satunya dari Sorik Marapi unit 5 sebesar kurang lebih 40 MW, di mana progres EPC saat ini sebesar 87 persen.

Pewarta: Holik

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2024