Pemerintah Kabupaten Langkat terus memperkuat upaya mewujudkan ketahanan pangan daerah melali Gerakan Tanam (Gertam) padi dan sarana dan prasarana (sarpras) ketahanan pangan, kata Sekda Langkat Amril, di Desa Sidomulyo, Kecamatan Binjai, Kamis.
Amril menyampaikan komitmen penuh pemerintah daerah dalam menjaga inflasi pangan dan meningkatkan produktivitas pertanian.
Ia juga menjelaskan kegiatan ini merupakan bagian dari Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan, yang diselenggarakan oleh Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Sumatera Utara dan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Langkat.
Disampaikan juga terima kasih kepada pemerintah provinsi dan Bank Indonesia atas dukungan mereka dalam menjaga stabilitas pangan.
Sinergi antara pemerintah, petani, dan semua pihak terkait sangat penting untuk mencapai ketahanan pangan yang berkelanjutan. Dengan gerakan ini, kita harapkan para petani dapat lebih produktif dan memanfaatkan teknologi pertanian untuk meningkatkan hasil produksi. Ketahanan pangan adalah tanggung jawab kita bersama," ujar Amril.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Hortikultura Provinsi Sumatera Utara Razali menyampaikan apresiasi kepada Kabupaten Langkat atas komitmennya dalam memperkuat ketahanan pangan di tengah ancaman kelangkaan pangan global.
"Langkat telah membuktikan diri sebagai salah satu pilar dalam menjaga ketersediaan pangan di Sumatera Utara. Gerakan tanam padi hari ini diharapkan dapat menjadi tradisi yang terus dijaga, serta menjadi contoh bagi kabupaten/kota lain," katanya.
Razali juga mengungkapkan bahwa pemerintah provinsi telah menyalurkan berbagai bantuan untuk mendukung peningkatan indeks pertanaman padi di Langkat.
Bantuan tersebut meliputi benih padi, jagung, bawang merah, dan cabai merah, serta sarana irigasi dan alat mesin pertanian yang diharapkan dapat mendorong produksi pertanian daerah.
Deputi Kepala Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Sumatera Utara Yura Djalins menyampaikan kegiatan ini merupakan bagian dari Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan. Langkah ini bertujuan untuk memperkuat ketahanan pangan lokal sekaligus mengurangi dampak inflasi pangan yang mempengaruhi daerah.
"Kami berharap produksi padi di Kabupaten Langkat dapat meningkat sehingga mampu mengurangi tekanan inflasi pangan. Ini merupakan langkah nyata dalam mendukung visi pemerintah untuk memastikan ketersediaan pangan yang cukup dan berkualitas bagi masyarakat," jelas Yura.
Pada kesempatan itu diserahkan sarpras ketahanan pangan kepada dua Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) di Desa Sidomulyo yaitu Gapoktan Mulai Tani yang dipimpin Wagimin menerima dua unit hand traktor, dua pompa set, dan paket pupuk lengkap.
Sementara itu Gapoktan Agro Lestari di bawah pimpinan Samsuri menerima dua unit hand traktor, dua pompa set, serta revitalisasi embung.
Dalam acara ini juga dilakukan penandatanganan nota kesepakatan pengendalian inflasi antara Pemerintah Kabupaten Langkat dan Bank Indonesia perwakilan Provinsi Sumatera Utara sebagai wujud komitmen bersama.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2024
Amril menyampaikan komitmen penuh pemerintah daerah dalam menjaga inflasi pangan dan meningkatkan produktivitas pertanian.
Ia juga menjelaskan kegiatan ini merupakan bagian dari Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan, yang diselenggarakan oleh Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Sumatera Utara dan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Langkat.
Disampaikan juga terima kasih kepada pemerintah provinsi dan Bank Indonesia atas dukungan mereka dalam menjaga stabilitas pangan.
Sinergi antara pemerintah, petani, dan semua pihak terkait sangat penting untuk mencapai ketahanan pangan yang berkelanjutan. Dengan gerakan ini, kita harapkan para petani dapat lebih produktif dan memanfaatkan teknologi pertanian untuk meningkatkan hasil produksi. Ketahanan pangan adalah tanggung jawab kita bersama," ujar Amril.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Hortikultura Provinsi Sumatera Utara Razali menyampaikan apresiasi kepada Kabupaten Langkat atas komitmennya dalam memperkuat ketahanan pangan di tengah ancaman kelangkaan pangan global.
"Langkat telah membuktikan diri sebagai salah satu pilar dalam menjaga ketersediaan pangan di Sumatera Utara. Gerakan tanam padi hari ini diharapkan dapat menjadi tradisi yang terus dijaga, serta menjadi contoh bagi kabupaten/kota lain," katanya.
Razali juga mengungkapkan bahwa pemerintah provinsi telah menyalurkan berbagai bantuan untuk mendukung peningkatan indeks pertanaman padi di Langkat.
Bantuan tersebut meliputi benih padi, jagung, bawang merah, dan cabai merah, serta sarana irigasi dan alat mesin pertanian yang diharapkan dapat mendorong produksi pertanian daerah.
Deputi Kepala Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Sumatera Utara Yura Djalins menyampaikan kegiatan ini merupakan bagian dari Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan. Langkah ini bertujuan untuk memperkuat ketahanan pangan lokal sekaligus mengurangi dampak inflasi pangan yang mempengaruhi daerah.
"Kami berharap produksi padi di Kabupaten Langkat dapat meningkat sehingga mampu mengurangi tekanan inflasi pangan. Ini merupakan langkah nyata dalam mendukung visi pemerintah untuk memastikan ketersediaan pangan yang cukup dan berkualitas bagi masyarakat," jelas Yura.
Pada kesempatan itu diserahkan sarpras ketahanan pangan kepada dua Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) di Desa Sidomulyo yaitu Gapoktan Mulai Tani yang dipimpin Wagimin menerima dua unit hand traktor, dua pompa set, dan paket pupuk lengkap.
Sementara itu Gapoktan Agro Lestari di bawah pimpinan Samsuri menerima dua unit hand traktor, dua pompa set, serta revitalisasi embung.
Dalam acara ini juga dilakukan penandatanganan nota kesepakatan pengendalian inflasi antara Pemerintah Kabupaten Langkat dan Bank Indonesia perwakilan Provinsi Sumatera Utara sebagai wujud komitmen bersama.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2024