Perusahaan pembangkit listrik tenaga panas bumi, PT Sorik Marapi Geotermal Power (SMGP) melakukan sosialisasi rencana pembukaan sumur V-02 kepada masyarakat yang ada di Desa Sibanggor Tonga dan Desa Sibanggor Julu, Kecamatan Puncak Sorik Marapi, Kabupaten Mandailing Natal (Madina).
Sosialisasi yang dilaksanakan pada hari Jum'at (23/8) itu menghadirkan sejumlah narasumber seperti D Sc Jananda Nuralam ST M Sc dari Institut Teknologi Bandung (ITB), Kapolres Madina yang diwakili Plh Kasi Humas, Ipda Bagus Seto, SH dan dari Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi Kementrian ESDM.
Pada sosialisasi itu, Jananda Nuralam memaparkan proses terjadinya Hidrogen sulfida (H2S) serta gas beracun lainnya sehingga mempengaruhi sistem pernapasan manusia.
Dia berharap adanya kerjasama yang baik antara masyarakat dan perusahaan untuk meminimalisir terjadinya bahaya, sehingga potensi yang besar itu bisa bermanfaat.
Dijelaskannya, sumber energi baru masih sekitar 60 persen fokus kelistrikan di Indonesia dan dinilai masih sangat kurang sehingga sangat dibutuhkan lagi energi panas bumi, salah satunya di Mandailing Natal, yang sangat potensial untuk dikembangkan.
"Saya berharap kerjasama yang baik antara masyarakat dan perusahaan, untuk meminimalisir terjadinya bahaya, sehingga potensi yang besar ini bisa bermanfaat," harapnya.
Mustia Delimantoro dari Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi Kementrian ESDM menyampaikan, dari beberapa tahun yang lalu SMGP terus berkembang meskipun ada beberapa dinamika pembangunan berlanjut, tidak seperti daerah lain malah banyak yang berhenti.
"Dengan melibatkan investasi yang besar tentunya akan berdampak pada peningkatan perekonomian masyarakat apalagi izin sampai 2051, akan tumbuh investasi lainnya, kita dari pemerintah berharap agar bisa bermanfaat bagi semuanya," harapnya.
Mustia juga menjelaskan tim investigasi telah mengeluarkan kesimpulan terhadap dugaan bau menyengat di Desa Sibanggor Julu pada saat kegiatan aktivasi sumur V-01. Tim investigasi tidak menemukan paparan H2S, yang berbahaya di desa Sibanggor Tonga dan SibanggorJulu, sesuai dengan temuan pada alat ukur yang dipasang.
Sementara itu, Kepala Teknik Panas Bumi PT SMGP, Ali Sahid mengakui sangat merindukan sosialisasi itu. Namun, karena belum keluarnya hasil investigasi dari tim yang berwenang membuat kegiatan sosialisasi ini menjadi molor.
"Alhamdulillah pada hari ini hasil investigasi akan disampaikan oleh Polres Madina.
Sahid mengungkapkan, tujuan perusahaan dan masyarakat sama yaitu ketenangan dan kenyamanan, kemudian kita diminta transparansi tentang hasil investigasi, mengingat kejadian ini sudah berulang dengan kasus yang sama.
Terkait akan dilakukannya pembukaan Sumur V-02, Ali Sahid mengaku sudah meningkatkan safety dalam pelaksanaan termasuk dengan memasang cctv ditiga titik sehingga pembukaan sumur bisa langsung di akses masyarakat.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2024
Sosialisasi yang dilaksanakan pada hari Jum'at (23/8) itu menghadirkan sejumlah narasumber seperti D Sc Jananda Nuralam ST M Sc dari Institut Teknologi Bandung (ITB), Kapolres Madina yang diwakili Plh Kasi Humas, Ipda Bagus Seto, SH dan dari Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi Kementrian ESDM.
Pada sosialisasi itu, Jananda Nuralam memaparkan proses terjadinya Hidrogen sulfida (H2S) serta gas beracun lainnya sehingga mempengaruhi sistem pernapasan manusia.
Dia berharap adanya kerjasama yang baik antara masyarakat dan perusahaan untuk meminimalisir terjadinya bahaya, sehingga potensi yang besar itu bisa bermanfaat.
Dijelaskannya, sumber energi baru masih sekitar 60 persen fokus kelistrikan di Indonesia dan dinilai masih sangat kurang sehingga sangat dibutuhkan lagi energi panas bumi, salah satunya di Mandailing Natal, yang sangat potensial untuk dikembangkan.
"Saya berharap kerjasama yang baik antara masyarakat dan perusahaan, untuk meminimalisir terjadinya bahaya, sehingga potensi yang besar ini bisa bermanfaat," harapnya.
Mustia Delimantoro dari Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi Kementrian ESDM menyampaikan, dari beberapa tahun yang lalu SMGP terus berkembang meskipun ada beberapa dinamika pembangunan berlanjut, tidak seperti daerah lain malah banyak yang berhenti.
"Dengan melibatkan investasi yang besar tentunya akan berdampak pada peningkatan perekonomian masyarakat apalagi izin sampai 2051, akan tumbuh investasi lainnya, kita dari pemerintah berharap agar bisa bermanfaat bagi semuanya," harapnya.
Mustia juga menjelaskan tim investigasi telah mengeluarkan kesimpulan terhadap dugaan bau menyengat di Desa Sibanggor Julu pada saat kegiatan aktivasi sumur V-01. Tim investigasi tidak menemukan paparan H2S, yang berbahaya di desa Sibanggor Tonga dan SibanggorJulu, sesuai dengan temuan pada alat ukur yang dipasang.
Sementara itu, Kepala Teknik Panas Bumi PT SMGP, Ali Sahid mengakui sangat merindukan sosialisasi itu. Namun, karena belum keluarnya hasil investigasi dari tim yang berwenang membuat kegiatan sosialisasi ini menjadi molor.
"Alhamdulillah pada hari ini hasil investigasi akan disampaikan oleh Polres Madina.
Sahid mengungkapkan, tujuan perusahaan dan masyarakat sama yaitu ketenangan dan kenyamanan, kemudian kita diminta transparansi tentang hasil investigasi, mengingat kejadian ini sudah berulang dengan kasus yang sama.
Terkait akan dilakukannya pembukaan Sumur V-02, Ali Sahid mengaku sudah meningkatkan safety dalam pelaksanaan termasuk dengan memasang cctv ditiga titik sehingga pembukaan sumur bisa langsung di akses masyarakat.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2024