Penjabat Bupati Tapanuli Utara Dimposma Sihombing mengatakan, Pemerintah Kabupaten Tapanuli Utara akan berperan dalam upaya pengendalian tingkat inflasi di wilayah Sumut melalui kerja kolaboratif, serta penerapan langkah dan program Pemprovsu juga arahan Presiden RI Joko Widodo.
"Semalam saya menghadiri 'High level meeting' Tim Pengendalian Inflasi Daerah Provinsi Sumatera Utara di Medan. Taput harus berperan dalam upaya pengendalian inflasi," ujar Pj Bupati Dimposma, Rabu (24/7).
Disebutkan, sesuai paparan Pj Gubsu, Agus Fatoni, terdapat sejumlah komoditas penyumbang deflasi di Juni 2024 yakni daging ayam ras, tomat, bawang merah, dan kangkung dengan andil sebesar 0,35 persen.
Sementara, penyumbang inflasi tertinggi adalah cabai merah 0,79 persen yang diikuti beras di angka 0,63 persen.
Bahkan, kerjasama antar daerah dalam pengendalian inflasi dinilai belum optimal akibat BUMD pangan belum kuat, dan jenis koperasi pangan belum tersedia, serta belum adanya dukungan fasilitas subsidi seperti subsidi ongkos angkut.
Sehingga, Pj Gubsu memprogramkan upaya pengendalian inflasi daerah jangka pendek meliputi gerakan penurunan inflasi serentak, gerakan pasar murah serentak, gerakan menanam serentak, gerakan pangan murah serentak.
Hal tersebut sesuai dengan arahan Presiden RI pada Rakornas pengendalian inflasi 2024 dengan memperkuat produksi pangan melalui optimalisasi pemanfaatan infrastruktur pengairan untuk mengantisipasi dampak perubahan iklim, mengakselerasi penerapan teknologi berbasis riset dalam mendukung digitalisasi pertanian, mendorong investasi untuk meningkatkan nilai tambah produk pertanian, memutakhirkan sistem dan infrastruktur logistik terintegrasi guna mendukung kelancaran distribusi dan efisiensi rantai pasok antar daerah, dan memperkuat sinergi dan koordinasi antar lembaga di tingkat pusat dan daerah untuk mendukung upaya pengendalian inflasi.
"Dengan kerja kolaboratif, setiap hal sulit termasuk upaya pengendalian inflasi akan mampu diwujudkan," tukas Dimposma.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2024
"Semalam saya menghadiri 'High level meeting' Tim Pengendalian Inflasi Daerah Provinsi Sumatera Utara di Medan. Taput harus berperan dalam upaya pengendalian inflasi," ujar Pj Bupati Dimposma, Rabu (24/7).
Disebutkan, sesuai paparan Pj Gubsu, Agus Fatoni, terdapat sejumlah komoditas penyumbang deflasi di Juni 2024 yakni daging ayam ras, tomat, bawang merah, dan kangkung dengan andil sebesar 0,35 persen.
Sementara, penyumbang inflasi tertinggi adalah cabai merah 0,79 persen yang diikuti beras di angka 0,63 persen.
Bahkan, kerjasama antar daerah dalam pengendalian inflasi dinilai belum optimal akibat BUMD pangan belum kuat, dan jenis koperasi pangan belum tersedia, serta belum adanya dukungan fasilitas subsidi seperti subsidi ongkos angkut.
Sehingga, Pj Gubsu memprogramkan upaya pengendalian inflasi daerah jangka pendek meliputi gerakan penurunan inflasi serentak, gerakan pasar murah serentak, gerakan menanam serentak, gerakan pangan murah serentak.
Hal tersebut sesuai dengan arahan Presiden RI pada Rakornas pengendalian inflasi 2024 dengan memperkuat produksi pangan melalui optimalisasi pemanfaatan infrastruktur pengairan untuk mengantisipasi dampak perubahan iklim, mengakselerasi penerapan teknologi berbasis riset dalam mendukung digitalisasi pertanian, mendorong investasi untuk meningkatkan nilai tambah produk pertanian, memutakhirkan sistem dan infrastruktur logistik terintegrasi guna mendukung kelancaran distribusi dan efisiensi rantai pasok antar daerah, dan memperkuat sinergi dan koordinasi antar lembaga di tingkat pusat dan daerah untuk mendukung upaya pengendalian inflasi.
"Dengan kerja kolaboratif, setiap hal sulit termasuk upaya pengendalian inflasi akan mampu diwujudkan," tukas Dimposma.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2024