Ketua DPRD Sumatera Utara Sutarto mengatakan pelibatan pelaku UMKM pada Pekan Olahraga Nasional (PON) 2024 dapat meningkatkan perekonomian masyarakat setempat.
"Tentu harus dilibatkan UMKM terutama di venue-venue tertentu sebagai proses suksesnya PON ini," kata Sutarto di Medan, Kamis.
Dia melanjutkan keterlibatan UMKM di PON tersebut dapat mendorong perekonomian masyarakat lebih baik lagi ke depan serta memperkenalkan produk kepada tamu yang datang.
"Kami optimistis pagelaran ini dapat berjalan dengan baik, karena ini menyangkut marwah Sumatera Utara, sehingga harus bergotong royong untuk menyukseskan acara ini," tutur Sutarto.
Ia mengatakan pihaknya sudah melakukan rapat koordinasi dengan pemangku kepentingan lainnya agar PON ini berjalan dengan baik.
"Dari rapat koordinasi masing-masing sesuai bidangnya dan tanggung jawabnya sudah menyampaikan progres, Insya Allah di akhir Juli semua persiapan sudah dirampungkan," kata dia.
Torang, pemilik tenun ulos mengatakan keterlibatan UMKM di PON berdampak baik karena dapat menampilkan budaya lokal.
"PON merupakan momentum untuk promosi pakaian ulos," tuturnya.
Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (Diskop UKM) Sumatera Utara Naslindo Sirait mengatakan pihaknya terus menjalin koordinasi dengan PB PON Wilayah Sumut 2024 untuk mengetahui UMKM seperti apa yang bisa berpartisipasi di PON ke-21 itu.
Naslindo pun menegaskan Diskop UKM Sumut siap memberikan pelatihan yang diperlukan jika PB PON Wilayah Sumut 2024 memutuskan ada produksi barang-barang terkait PON 2024 dalam skala besar.
"Kami siap memberikan pelatihan termasuk dalam hal menyiapkan kemasan," kata dia.
Nantinya, Naslindo menyebut UMKM Sumut dapat terlibat dalam sektor penyediaan kuliner baik untuk atlet, ofisial, maupun pengunjung.
Di Sumut, sampai 2023, pemerintah provinsi mencatat terdapat 1.166.918 pelaku usaha, di mana sebanyak 98,87 persen atau 1.153.758 di antaranya bergerak di bidang usaha mikro dan kecil. Adapun 1,12 persen atau 13.610 pelaku yang berada di tataran usaha menengah dan besar.
PON 2024, yang dilaksanakan pada 8-20 September 2024, akan dibuka di Aceh dan ditutup di Sumatera Utara.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2024
"Tentu harus dilibatkan UMKM terutama di venue-venue tertentu sebagai proses suksesnya PON ini," kata Sutarto di Medan, Kamis.
Dia melanjutkan keterlibatan UMKM di PON tersebut dapat mendorong perekonomian masyarakat lebih baik lagi ke depan serta memperkenalkan produk kepada tamu yang datang.
"Kami optimistis pagelaran ini dapat berjalan dengan baik, karena ini menyangkut marwah Sumatera Utara, sehingga harus bergotong royong untuk menyukseskan acara ini," tutur Sutarto.
Ia mengatakan pihaknya sudah melakukan rapat koordinasi dengan pemangku kepentingan lainnya agar PON ini berjalan dengan baik.
"Dari rapat koordinasi masing-masing sesuai bidangnya dan tanggung jawabnya sudah menyampaikan progres, Insya Allah di akhir Juli semua persiapan sudah dirampungkan," kata dia.
Torang, pemilik tenun ulos mengatakan keterlibatan UMKM di PON berdampak baik karena dapat menampilkan budaya lokal.
"PON merupakan momentum untuk promosi pakaian ulos," tuturnya.
Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (Diskop UKM) Sumatera Utara Naslindo Sirait mengatakan pihaknya terus menjalin koordinasi dengan PB PON Wilayah Sumut 2024 untuk mengetahui UMKM seperti apa yang bisa berpartisipasi di PON ke-21 itu.
Naslindo pun menegaskan Diskop UKM Sumut siap memberikan pelatihan yang diperlukan jika PB PON Wilayah Sumut 2024 memutuskan ada produksi barang-barang terkait PON 2024 dalam skala besar.
"Kami siap memberikan pelatihan termasuk dalam hal menyiapkan kemasan," kata dia.
Nantinya, Naslindo menyebut UMKM Sumut dapat terlibat dalam sektor penyediaan kuliner baik untuk atlet, ofisial, maupun pengunjung.
Di Sumut, sampai 2023, pemerintah provinsi mencatat terdapat 1.166.918 pelaku usaha, di mana sebanyak 98,87 persen atau 1.153.758 di antaranya bergerak di bidang usaha mikro dan kecil. Adapun 1,12 persen atau 13.610 pelaku yang berada di tataran usaha menengah dan besar.
PON 2024, yang dilaksanakan pada 8-20 September 2024, akan dibuka di Aceh dan ditutup di Sumatera Utara.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2024