Ekonom Gunawan Benjamin menyebut keberadaan Bandara Kualanamu, Kabupaten Deli Serdang diyakini mendorong percepatan ekonomi di Sumatera Utara (Sumut).
Akselerasi pertumbuhan ekonomi itu, kata Gunawan mulai dari penginapan, transportasi hingga UMKM turut berdampak dengan hadirnya bandara tersebut.
Selain itu, sektor pariwisata juga ikut terdongkrak dari kemudahan akses dengan adanya Bandara Kualanamu.
"Tidak hanya itu, promosi potensi industri maupun ekonomi di Sumut juga menjadi lebih mudah. Hingga pendapatan asli daerah yang meningkat seiring kehadiran Bandara Internasional Kualanamu," ujar Gunawan, Senin (17/6/2024).
Ia mengatakan berdasarkan data yang diperoleh menunjukan bahwa sejak Bandara Kualanamu dibuka pada Juli 2013, pertumbuhan ekonomi Sumatera Utara memang belum pernah mampu mencapai angka pertumbuhan 6.01 persen di 2013.
Bahkan ekonomi Sumut hanya mampu tumbuh 5.23 persen di 2014. Di mana pada tahun yang sama, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) meresmikan operasional Bandara Kualanamu.
"Pertumbuhan ekonomi di Sumut bahkan masih lebih rendah dari capaian pertumbuhan ekonomi di 2014. Hal tersebut dikarenakan dinamika ekonomi global yang tidak berpihak sehingga memaksa kontribusi Bandara Kualanamu untuk akselerasi ekonomi menjadi tertahan," tuturnya.
Menurut dia, perlambatan ekonomi di Sumut sejak 2014 juga dipicu oleh memburuknya harga komoditas energi dunia yang memukul pertumbuhan ekonomi.
"Ada banyak manfaat ekonomi yang bisa didapatkan dari kehadiran bandara internasional di suatu wilayah. Dan yang tak kalah penting adalah bagaimana semua pemangku kebijakan maupun stakeholder memanfaatkan kehadiran Bandara Kualanamu dalam mendongkrak kinerja ekonomi di Sumut," pungkasnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2024
Akselerasi pertumbuhan ekonomi itu, kata Gunawan mulai dari penginapan, transportasi hingga UMKM turut berdampak dengan hadirnya bandara tersebut.
Selain itu, sektor pariwisata juga ikut terdongkrak dari kemudahan akses dengan adanya Bandara Kualanamu.
"Tidak hanya itu, promosi potensi industri maupun ekonomi di Sumut juga menjadi lebih mudah. Hingga pendapatan asli daerah yang meningkat seiring kehadiran Bandara Internasional Kualanamu," ujar Gunawan, Senin (17/6/2024).
Ia mengatakan berdasarkan data yang diperoleh menunjukan bahwa sejak Bandara Kualanamu dibuka pada Juli 2013, pertumbuhan ekonomi Sumatera Utara memang belum pernah mampu mencapai angka pertumbuhan 6.01 persen di 2013.
Bahkan ekonomi Sumut hanya mampu tumbuh 5.23 persen di 2014. Di mana pada tahun yang sama, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) meresmikan operasional Bandara Kualanamu.
"Pertumbuhan ekonomi di Sumut bahkan masih lebih rendah dari capaian pertumbuhan ekonomi di 2014. Hal tersebut dikarenakan dinamika ekonomi global yang tidak berpihak sehingga memaksa kontribusi Bandara Kualanamu untuk akselerasi ekonomi menjadi tertahan," tuturnya.
Menurut dia, perlambatan ekonomi di Sumut sejak 2014 juga dipicu oleh memburuknya harga komoditas energi dunia yang memukul pertumbuhan ekonomi.
"Ada banyak manfaat ekonomi yang bisa didapatkan dari kehadiran bandara internasional di suatu wilayah. Dan yang tak kalah penting adalah bagaimana semua pemangku kebijakan maupun stakeholder memanfaatkan kehadiran Bandara Kualanamu dalam mendongkrak kinerja ekonomi di Sumut," pungkasnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2024