Dinas Perhubungan Provinsi Sumatera Utara bersama Dinas Pendidikan di wilayah setempat akan mengedukasi sekolah agar lebih selektif memilih angkutan yang akan digunakan dalam acara study tour atau acara perpisahaan.

Kepala Dinas Perhubungan Sumut Agustinus mengatakan setelah kecelakaan bus membawa rombongan pelajar yang terjadi di Kawasan Ciater, Subang, Jawa Barat, dan meningkatnya kecelakaan lalu lintas, Menteri Perhubungan (Menhub) meminta agar pemakaian bus pariwisata lebih selektif.

“Nah, selepas kecelakaan kemarin, kami dapat arahan dari Pak Menteri untuk mengantisipasi dengan pengawasan di terminal. Penggunaan angkutan pariwisata harus betul-betul selektif, artinya sekolah dan masyarakat ini harus memastikan kendaraan ini harus legal dan berizin. Ini yang kami upayakan dengan operator angkutan pariwisata agar mereka berizin," ujar Agustinus, di Medan, Rabu.

Agustinus menjelaskan, pihaknya akan segera melakukan sosialisasi ke sekolah di bawah naungan Disdik Sumut untuk mengedukasi sekolah agar lebih memahami pemakaian bus pariwisata.

“Ini dalam waktu dekat kita persiapkan surat ke Disdik Sumut untuk mensosialisasikan hal ini ke sekolah-sekolah untuk memastikan kalau menggunakan angkutan pariwisata harus memastikan kendaraan layak jalan dan berizin, yang kedua kami edukasi ke operator angkutan bus di pertemuan-pertemuan,” kata dia.

Selain itu, pihaknya telah melakukan pemilihan pelajar pelopor yang berfungsi sebagai agen perubahan serta mempromosikan keselamatan berlalu lintas.

"Melalui pelajar pelopor, kita berharap dapat meningkatkan kesadaran dan prilaku tertib berlalu lintas di kalangan masyarakat khususnya generasi muda serta paham dengan angkutan yang akan dipilih," sebut dia.

Agustinus mengaku pengawasan terhadap bus pariwisata cenderung lebih sulit. Untuk itu, pihaknya bersama bersama Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) menginventarisasi dan memperketat pengawasan terhadap seluruh angkutan pariwisata di wilayah ini guna mengantisipasi kecelakaan lalu lintas.

"Ya, kalau bus pariwisata ini pengawasannya sedikit lebih sulit dibandingkan angkutan reguler, karena no trayek, dan operasionalnya kawasan wisata, jadi memang pemberian izin masih di Kemenhub dan tentunya harus lebih efektif kawan-kawan di BPTD Kemenhub," kata dia.

Dengan dilakukan berbagai upaya, diharapkan angka kecelakaan dapat ditekan dan keselamatan penumpang angkutan pariwisata di Sumatera Utara dapat terjamin.

“Kita harus bersama-sama memastikan bahwa setiap perjalanan pariwisata di Sumut aman dan nyaman. Keselamatan adalah prioritas utama dalam pelayanan transportasi," ujar dia.

Sebelumnya, Kepala Dinas Pendidikan Sumut Abdul Haris Lubis meminta seluruh sekolah untuk mempersiapkan dengan matang jika mau mengadakan kegiatan perpisahan atau study tour

"Pastikan tempat yang mau dituju aman bagi siswa, perhatikan juga kondisi cuaca, kalau musim hujan jangan dibawa ke gunung. Sekolah harus memperhatikan keselamatan para siswa," ujarnya.

Pihaknya akan mengeluarkan surat edaran untuk mengimbau sekolah-sekolah yang ingin mengadakan kegiatan perpisahan atau study tour agar memperhatikan lebih ketat lagi keselamatan para siswanya.

"Sebenarnya, sering kita imbau melalui lisan, tetapi nanti kita siapkan surat edarannya, karena memang sudah ada peraturannya," kata dia.*

Pewarta: Anggi Luthfi Panggabean

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2024