Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Utara mencatat realisasi luasan panen padi pada Januari-September 2023 adalah 322,14 ribu hektare atau turun 12,72 hektare (3,8 persen) dibandingkan periode serupa tahun 2022.
"Luas panen ini dihitung dengan metode kerangka sampel area (KSA)," ujar Statistisi Utama BPS Sumatera Utara Misfaruddin dalam konferensi pers daring yang diikuti di Medan, Rabu.
Dengan metode yang sama, Misfaruddin melanjutkan, BPS Sumut memprediksi luas panen padi pada Oktober-Desember 2023 mencapai 82,34 ribu hektare.
Artinya, BPS memprediksi luas panen padi di Sumut sepanjang tahun 2023 yaitu 404,47 ribu hektare. Jika hitungan itu tepat, maka luas panen padi Sumut menurun 6,99 ribu hektare (1,70 persen) dibandingkan tahun 2022 (411,46 ribu hektare).
Dari sana, BPS Sumut menghitung produktivitas padi dengan metode ubinan berbasis subsegmen KSA.
Hasilnya, BPS Sumut memperkirakan produksi padi di wilayahnya pada Januari-September 2023 sebanyak 1,65 juta ton gabah kering giling (GKG).
Akan tetapi, itu lebih rendah dibandingkan Januari-September 2022 yang menghasilkan 1,68 juta ton GKG.
Kemudian, berdasarkan pengamatan fase tumbuh pada pada hasil survei KSA September 2023, BPS yakin potensi produski padi Oktober-Desember 2023 sebesar 0,43 juta ton GKG.
Dengan begitu, total produksi padi Sumut pada 2023 diprediksi 2,08 juta ton GKG atau turun 7,92 ribu ton GKG (0,38 persen) dibandingkan tahun 2022 (2,09 juta yon GKG).
Sebanyak tiga wilayah di Sumut yang memiliki produksi GKG tertinggi pada 2023 adalah Kabupaten Deli Serdang, Kabupaten Serdang Bedagai dan Kabupaten Simalungun.
Berkaca dari produksi GKG, BPS memperkirakan produksi beras Januari-September 2023 mencapai 0,95 juta ton atau lebih rendah 15,72 ribu ton (1,63 persen) dibandingkan periode serupa tahun 2022.
Untuk bulan Oktober-Desember 2023, BPS memperkirakan produksi beras 0,24 juta ton sehingga total produksi beras tahun 2023 diyakini sekitar 1,19 juta ton.
Jumlah tersebut menukik 4,54 ribu ton (0,38 persen) dibandingkan produksi tahun 2022 yaitu 1,20 juta ton.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2023
"Luas panen ini dihitung dengan metode kerangka sampel area (KSA)," ujar Statistisi Utama BPS Sumatera Utara Misfaruddin dalam konferensi pers daring yang diikuti di Medan, Rabu.
Dengan metode yang sama, Misfaruddin melanjutkan, BPS Sumut memprediksi luas panen padi pada Oktober-Desember 2023 mencapai 82,34 ribu hektare.
Artinya, BPS memprediksi luas panen padi di Sumut sepanjang tahun 2023 yaitu 404,47 ribu hektare. Jika hitungan itu tepat, maka luas panen padi Sumut menurun 6,99 ribu hektare (1,70 persen) dibandingkan tahun 2022 (411,46 ribu hektare).
Dari sana, BPS Sumut menghitung produktivitas padi dengan metode ubinan berbasis subsegmen KSA.
Hasilnya, BPS Sumut memperkirakan produksi padi di wilayahnya pada Januari-September 2023 sebanyak 1,65 juta ton gabah kering giling (GKG).
Akan tetapi, itu lebih rendah dibandingkan Januari-September 2022 yang menghasilkan 1,68 juta ton GKG.
Kemudian, berdasarkan pengamatan fase tumbuh pada pada hasil survei KSA September 2023, BPS yakin potensi produski padi Oktober-Desember 2023 sebesar 0,43 juta ton GKG.
Dengan begitu, total produksi padi Sumut pada 2023 diprediksi 2,08 juta ton GKG atau turun 7,92 ribu ton GKG (0,38 persen) dibandingkan tahun 2022 (2,09 juta yon GKG).
Sebanyak tiga wilayah di Sumut yang memiliki produksi GKG tertinggi pada 2023 adalah Kabupaten Deli Serdang, Kabupaten Serdang Bedagai dan Kabupaten Simalungun.
Berkaca dari produksi GKG, BPS memperkirakan produksi beras Januari-September 2023 mencapai 0,95 juta ton atau lebih rendah 15,72 ribu ton (1,63 persen) dibandingkan periode serupa tahun 2022.
Untuk bulan Oktober-Desember 2023, BPS memperkirakan produksi beras 0,24 juta ton sehingga total produksi beras tahun 2023 diyakini sekitar 1,19 juta ton.
Jumlah tersebut menukik 4,54 ribu ton (0,38 persen) dibandingkan produksi tahun 2022 yaitu 1,20 juta ton.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2023