Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Utara optimistis mampu menyediakan 45 ribu hektare sawah untuk Gerakan Nasional (Gernas) Penanganan Dampak El Nino.
"Kami optimistis itu tercapai," ujar Kepala Bidang Tanaman Pangan Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura Sumatera Utara Muhammad Juwaini kepada ANTARA di kantornya di Medan, Jumat.
Hingga awal September 2023, katanya, dari data calon petani-calon lokasi (CPCL) sudah ada 39 ribu-an hektare sawah untuk Gernas El Nino.
Terkait 45 ribu sawah tersebut, Juwaini menegaskan bahwa itu bukan berarti Sumut menambah luas baku lahan sawah yang kini tercatat 348.204 hektare.
Namun, jumlah tersebut didapatkan dari peningkatan indeks pertanaman (IP). Artinya, lahan sawah yang ditanami padi sekali dalam setahun diupayakan bertambah menjadi dua kali, yang dua kali dalam setahun menjadi tiga kali.
"Luas lahan tidak bertambah tetapi areal tanamnya semakin luas melalui peningkatan IP," kata Juwaini.
Selain itu, Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura Sumatera Utara juga memaksimalkan potensi penanaman padi gogo di beberapa wilayah seperti di Simalungun, Padang Lawas dan Karo.
Di daerah-daerah tersebut terdapat dataran tinggi yang dapat dimanfaatkan untuk menanam padi gogo varietas Sigambiri Putih dan Sigambiri Merah.
Adapun petani yang bersedia berpartisipasi dalam Gernas Penanganan Dampak El Nino akan mendapatkan bantuan benih padi gratis sebanyak 25 kilogram per hektare.
"Jadi untuk produksi 45 ribu hektare itu, diperkirakan bisa menghasilkan 140 ribu ton beras. Itu perkiraan jika setiap hektare menghasilkan 5,2 ton gabah kering panen (GKP). Sebanyak 60 persen dari total GKP itu berpotensi menjadi beras yang layak," tutur Juwaini.
Sumatera Utara menjadi salah satu dari 10 provinsi yang dilibatkan untuk Gernas Penanganan Dampak El Nino pada Agustus-Oktober 2023.
Kementerian Pertanian menetapkan 500.000 hektare sawah untuk program tersebut, di mana 45 ribu hektare berada di Sumut.
Menurut Juwaini, produksi beras dari Gernas El Nino tersebut akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan beras di wilayah-wilayah Indonesia yang kekeringan akibat El Nino. Kondisi kersang tersebut membuat banyak sawah yang gagal tanam dan gagal panen.
Juwaini mengatakan, selain dari 45 ribu hektare sawah, Provinsi Sumatera Utara juga memiliki surplus beras yang dapat dimanfaatkan untuk stok beras nasional selama El Nino.
"Dari Januari sampai Agustus 2023, Sumut memiliki surplus beras 321.546 ton," ujar dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2023
"Kami optimistis itu tercapai," ujar Kepala Bidang Tanaman Pangan Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura Sumatera Utara Muhammad Juwaini kepada ANTARA di kantornya di Medan, Jumat.
Hingga awal September 2023, katanya, dari data calon petani-calon lokasi (CPCL) sudah ada 39 ribu-an hektare sawah untuk Gernas El Nino.
Terkait 45 ribu sawah tersebut, Juwaini menegaskan bahwa itu bukan berarti Sumut menambah luas baku lahan sawah yang kini tercatat 348.204 hektare.
Namun, jumlah tersebut didapatkan dari peningkatan indeks pertanaman (IP). Artinya, lahan sawah yang ditanami padi sekali dalam setahun diupayakan bertambah menjadi dua kali, yang dua kali dalam setahun menjadi tiga kali.
"Luas lahan tidak bertambah tetapi areal tanamnya semakin luas melalui peningkatan IP," kata Juwaini.
Selain itu, Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura Sumatera Utara juga memaksimalkan potensi penanaman padi gogo di beberapa wilayah seperti di Simalungun, Padang Lawas dan Karo.
Di daerah-daerah tersebut terdapat dataran tinggi yang dapat dimanfaatkan untuk menanam padi gogo varietas Sigambiri Putih dan Sigambiri Merah.
Adapun petani yang bersedia berpartisipasi dalam Gernas Penanganan Dampak El Nino akan mendapatkan bantuan benih padi gratis sebanyak 25 kilogram per hektare.
"Jadi untuk produksi 45 ribu hektare itu, diperkirakan bisa menghasilkan 140 ribu ton beras. Itu perkiraan jika setiap hektare menghasilkan 5,2 ton gabah kering panen (GKP). Sebanyak 60 persen dari total GKP itu berpotensi menjadi beras yang layak," tutur Juwaini.
Sumatera Utara menjadi salah satu dari 10 provinsi yang dilibatkan untuk Gernas Penanganan Dampak El Nino pada Agustus-Oktober 2023.
Kementerian Pertanian menetapkan 500.000 hektare sawah untuk program tersebut, di mana 45 ribu hektare berada di Sumut.
Menurut Juwaini, produksi beras dari Gernas El Nino tersebut akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan beras di wilayah-wilayah Indonesia yang kekeringan akibat El Nino. Kondisi kersang tersebut membuat banyak sawah yang gagal tanam dan gagal panen.
Juwaini mengatakan, selain dari 45 ribu hektare sawah, Provinsi Sumatera Utara juga memiliki surplus beras yang dapat dimanfaatkan untuk stok beras nasional selama El Nino.
"Dari Januari sampai Agustus 2023, Sumut memiliki surplus beras 321.546 ton," ujar dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2023