Theo Jeremi Eli Eser Tarigan, pegawai Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Tanjungbalai, Kanwil Kemenkumham Sumatera Utara meraih medali emas di ajang Internasional Gewinn Malaysia Taekwondo Championship, 28 – 30 Juli 2023 di Selangor, Malaysia.
Perhelatan taekwondo Internasional tersebut diikuti tujuh negara yakni Malaysia, India, Brazil, Nepal, Indonesia, China dan Syria. Perjuangan mahasiswa dari Prodi Jurusan Hukum Panca Budi Indonesia ini menyabet medali emas dari kelas Kyourugi Under 68. Tidak hanya itu, Indonesia juga meraih penghargaan sebagai tim terfavorit.
Kalapas Tanjungbalai, Sangapta Surbakti, Senin, mengapresiasi Theo yang meraih medali emas di Gewinn Malaysia, dan hal ini mendapat perhatian khusus.
Surbakti menyebutkan medali emas yang diperoleh Theo, dijadikan sebagai pemacu bagi semua pegawai di Lapas Tanjungbalai.
"Agar ke depan nantinya akan muncul prestasi-prestasi baru dari cabang keolahragaan yang lain dari pegawai Lapas Tanjungbalai. Selamat untuk Theo, tetap semangat dan jangan berhenti untuk terus berlatih,": kata Kalapas Tanjungbalai.
Sementara itu, Theo mengucapkan terima kasih kepada Kakanwil Kemenkumham Sumut, pejabat struktural Divisi Pemasyarakatan, pejabat struktural Lapas Tanjungbalai, rekan dan seluruh orang-orang yang saya cintai terkhusus orangtua saya sehingga berhasil memperoleh medali emas.
"Ini semua masih belum apa-apa dan kiranya untuk kita semua juga tidak terlalu cepat berpuas diri, dan terus berkarya untuk negeri," ucapnya.
Theo yang sehari-hari bertugas di Lapas Tanjungbalai sudah lama menggeluti ilmu beladiri taekwondo. Hal tersebut dibuktikannya dengan peraihan sabuk hitam dan juga melatih beberapa anak/kerabat/remaja dari sekitaran Lapas Tanjungbalai yang pelatihan nya berpusat di lapangan serbaguna Lapas Tanjungbalai setiap pekan.
“Saya tekun di taekwondo sejak di bangku sekolah SD. Saya sampai saat ini masih konsisten dan masih bisa share skill beladiri taekwondo ini kepada muda-mudi di sekitar”, jelas Theo.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2023
Perhelatan taekwondo Internasional tersebut diikuti tujuh negara yakni Malaysia, India, Brazil, Nepal, Indonesia, China dan Syria. Perjuangan mahasiswa dari Prodi Jurusan Hukum Panca Budi Indonesia ini menyabet medali emas dari kelas Kyourugi Under 68. Tidak hanya itu, Indonesia juga meraih penghargaan sebagai tim terfavorit.
Kalapas Tanjungbalai, Sangapta Surbakti, Senin, mengapresiasi Theo yang meraih medali emas di Gewinn Malaysia, dan hal ini mendapat perhatian khusus.
Surbakti menyebutkan medali emas yang diperoleh Theo, dijadikan sebagai pemacu bagi semua pegawai di Lapas Tanjungbalai.
"Agar ke depan nantinya akan muncul prestasi-prestasi baru dari cabang keolahragaan yang lain dari pegawai Lapas Tanjungbalai. Selamat untuk Theo, tetap semangat dan jangan berhenti untuk terus berlatih,": kata Kalapas Tanjungbalai.
Sementara itu, Theo mengucapkan terima kasih kepada Kakanwil Kemenkumham Sumut, pejabat struktural Divisi Pemasyarakatan, pejabat struktural Lapas Tanjungbalai, rekan dan seluruh orang-orang yang saya cintai terkhusus orangtua saya sehingga berhasil memperoleh medali emas.
"Ini semua masih belum apa-apa dan kiranya untuk kita semua juga tidak terlalu cepat berpuas diri, dan terus berkarya untuk negeri," ucapnya.
Theo yang sehari-hari bertugas di Lapas Tanjungbalai sudah lama menggeluti ilmu beladiri taekwondo. Hal tersebut dibuktikannya dengan peraihan sabuk hitam dan juga melatih beberapa anak/kerabat/remaja dari sekitaran Lapas Tanjungbalai yang pelatihan nya berpusat di lapangan serbaguna Lapas Tanjungbalai setiap pekan.
“Saya tekun di taekwondo sejak di bangku sekolah SD. Saya sampai saat ini masih konsisten dan masih bisa share skill beladiri taekwondo ini kepada muda-mudi di sekitar”, jelas Theo.
Editor : Riza Mulyadi
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2023