Pj Bupati Tapanuli Tengah  Elfin Elyas,hadiri apel gelar pasukan Operasi patuh toba tahun 2023, yang di Mapolres Tapteng.

Apel gelar pasukan Operasi patuh toba tahun 2023 dipimpin oleh Kapolres Tapteng yang baru, AKBP Basa Emden Banjarnahor, Selasa (11/07).

Pada kesempatan tersebut, Kapolres Tapteng AKBP Basa Emden Banjarnahor
menyampaikan amanat Kapolda Sumatera Utara, Irjen Pol RZ Panca Putra Simanjuntak, mengungkapkan bahwa peningkatan jumlah pelanggaran lalu lintas berbanding lurus dengan kejadian kecelakaan lalu lintas. 

Pada tahun 2022, tercatat 6.465 kasus kecelakaan lalu lintas, meningkat sebanyak 849 kasus dibandingkan tahun 2021.

"Perlu kita sadari bahwa salah satu faktor penyebab kecelakaan adalah pelanggaran lalu lintas, sehingga upaya menanamkan budaya keselamatan dan disiplin berlalu lintas di jalan raya merupakan hal yang sangat penting kita lakukan dalam rangka meningkatkan kepatuhan masyarakat terhadap hukum dan perundang-undangan lalu lintas guna menekan angka kecelakaan lalu lintas," ujar Basa

Menurutnya, jika dibiarkan akan menimbulkan kerugian yang besar, tidak hanya korban jiwa dan harta benda, tetapi juga akan berdampak negatif pada sektor ekonomi.

Untuk itu, guna menurunkan angka pelanggaran lalu lintas, kecelakaan lalu lintas, serta meningkatkan disiplin masyarakat dalam berlalu lintas di Provinsi Sumatera Utara.

Jajaran Polda Sumut bekerja sama dengan instansi terkait dan mitra kamtibmas akan melaksanakan Operasi Patuh Toba 2023 selama 14 hari, mulai dari tanggal 10 hingga 23 Juli 2023.

"Operasi Patuh Toba 2023 ini melibatkan 1.345 personel, terdiri dari Satgas Polda Sumut sebanyak 100 personel, dan Satgas Kewilayahan sebanyak 1.245 personel," ucapnya.

Lanjutnya, konsep Operasi patuh toba 2023 akan dilaksanakan dalam bentuk operasi harkamtibmas yang mengedepankan fungsi lalu lintas Polri, dengan didukung oleh fungsi operasional kepolisian lainnya yang menerapkan kegiatan preemtif dan preventif.

"Pelaksanaan penegakan hukum terhadap pelanggaran lalu lintas dilakukan menggunakan etle statis atau mobile dan hand-held, tidak diperbolehkan melakukan penegakan hukum secara stasioner (razia)," katanya.

Masih katanya, penegakan hukum terhadap pelanggaran lalu lintas menggunakan etle dan teguran akan difokuskan pada 7 jenis pelanggaran, antara lain penggunaan ponsel saat berkendara, pengemudi atau pengendara yang belum cukup umur, pengendara sepeda motor yang berboncengan lebih dari 1 orang, pengendara sepeda motor tanpa helm SNI.
 

Pengemudi kendaraan bermotor tanpa sabuk keselamatan (safety belt), pengemudi atau pengendara sepeda motor dalam pengaruh alkohol, pengemudi atau pengendara sepeda motor melawan arus, dan pelanggaran melebihi batas kecepatan.

Dalam pelaksanaan Operasi Patuh Toba 2023, Kapolda Sumut menekankan penegakan hukum yang dilakukan dengan sikap simpatik dan humanis serta menjadikannya sebagai sarana edukasi untuk membangun budaya tertib dalam berlalu lintas masyarakat.

"Saya berharap kepada seluruh personel Polda Sumut dan jajaran yang terlibat dalam pelaksanaan Operasi Patuh Toba 2023 untuk menjalankan tugas dengan profesional dan humanis serta menghindari tindakan yang dapat merusak kepercayaan masyarakat terhadap Polri," ungkapnya.

Di kesempatan tersebut, Pj Bupati Tapanuli Tengah Elfin Elyas, menyatakan dukungan penuh terhadap pelaksanaan Operasi Patuh Toba 2023 di Kabupaten Tapanuli Tengah.

"Pelaksanaan Operasi Patuh Toba 2023 ini akan kita dukung penuh. Kita berharap dengan adanya operasi ini, masyarakat dapat lebih tertib dalam berlalu lintas, sehingga tingkat pelanggaran berkurang dan jumlah kecelakaan dapat ditekan," ujar Elfin Elyas.

Pj Bupati Tapanuli Tengah Elfin Elyas dikesempatan tersebut juga menghimbau kepada seluruh masyarakat Tapanuli Tengah, agar dapat mematuhi Pelaksanaan Operasi Patuh Toba 2023.

"Guna menekan terjadinya tingkat kecelakaan di Tapteng saya berharap kepada seluruh masyarakat agar dapat mematuhi peraturan yang berlaku," pungkasnya.

Pewarta: Tamy

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2023