Pemkot Tebing Tinggi, Sumatera Utara, melakukan sosialisasi kepada masyarakat terkait bahaya kanker serviks dan upaya mencegah stunting dalam upaya untuk menjadikan kota itu sebagai daerah bebas stunting dan kanker serviks.
Plt. Sekretaris Daerah Drs. Bambang Sudaryono di Tebing Tinggi, Selasa, mengatakan, kanker serviks atau kanker leher rahim/mulut, merupakan suatu penyakit kanker yang paling banyak menyerang kaum wanita.
Kanker serviks disebabkan virus HPV (Human Papilloma Virus), dan virus itu memiliki lebih dari 100 tipe, di mana sebagian besar di antaranya tidak berbahaya dan akan lenyap dengan sendirinya.
Jenis virus HPV yang menyebabkan kanker dan paling fatal akibatnya adalah virus HPV tipe 16 dan tipe 18. Perempuan yang rawan mengidap kanker serviks adalah mereka yang berusia antara 35- 50 tahun dan terutama bagi perempuan yang telah aktif secara seksual sebelum usia 16 tahun.
Kemudian juga akibat hubungan seksual pada usia terlalu dini bisa meningkatkan risiko terserang kanker serviks ini sebesar 2 kali dibandingkan perempuan yang melakukan hubungan seksual setelah 20 tahun.
Sementara terkait stunting, ia meyebutkan, merupakan kondisi gangguan pertumbuhan dan perkembangan otak yang terjadi pada anak yang disebabkan karena kekurangan asupan gizi kronis, infeksi berulang dan kurangnya stimulus Psikososial.
Stunting juga ditandai dengan tinggi badan anak lebih pendek dari anak seusianya, memiliki tingkat kecerdasan tidak maksimal serta rentan terhadap penyakit dan dimasa depan berisiko menurunkan produktivitas.
Data dari Dinas Kesehatan Kota Tebing Tinggi terdapat 27 balita kasus stunting di Kota Tebing Tinggi yang tidak baik fisik, mental, sosial dan lainnya, yang tumbuhnya tidak normal dan berpotensi terancam masa depannya yang tersebar di beberapa Kelurahan.
"Kita ubah keprihatinan ini menjadi sebuah semangat juang, motivasi untuk terus berkarya, berinovasi dan berkreasi guna melindungi masa depan anak-anak," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2023
Plt. Sekretaris Daerah Drs. Bambang Sudaryono di Tebing Tinggi, Selasa, mengatakan, kanker serviks atau kanker leher rahim/mulut, merupakan suatu penyakit kanker yang paling banyak menyerang kaum wanita.
Kanker serviks disebabkan virus HPV (Human Papilloma Virus), dan virus itu memiliki lebih dari 100 tipe, di mana sebagian besar di antaranya tidak berbahaya dan akan lenyap dengan sendirinya.
Jenis virus HPV yang menyebabkan kanker dan paling fatal akibatnya adalah virus HPV tipe 16 dan tipe 18. Perempuan yang rawan mengidap kanker serviks adalah mereka yang berusia antara 35- 50 tahun dan terutama bagi perempuan yang telah aktif secara seksual sebelum usia 16 tahun.
Kemudian juga akibat hubungan seksual pada usia terlalu dini bisa meningkatkan risiko terserang kanker serviks ini sebesar 2 kali dibandingkan perempuan yang melakukan hubungan seksual setelah 20 tahun.
Sementara terkait stunting, ia meyebutkan, merupakan kondisi gangguan pertumbuhan dan perkembangan otak yang terjadi pada anak yang disebabkan karena kekurangan asupan gizi kronis, infeksi berulang dan kurangnya stimulus Psikososial.
Stunting juga ditandai dengan tinggi badan anak lebih pendek dari anak seusianya, memiliki tingkat kecerdasan tidak maksimal serta rentan terhadap penyakit dan dimasa depan berisiko menurunkan produktivitas.
Data dari Dinas Kesehatan Kota Tebing Tinggi terdapat 27 balita kasus stunting di Kota Tebing Tinggi yang tidak baik fisik, mental, sosial dan lainnya, yang tumbuhnya tidak normal dan berpotensi terancam masa depannya yang tersebar di beberapa Kelurahan.
"Kita ubah keprihatinan ini menjadi sebuah semangat juang, motivasi untuk terus berkarya, berinovasi dan berkreasi guna melindungi masa depan anak-anak," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2023