Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Kabupaten Mandailing Natal (Madina) langsung bergerak cepat menjumpai Direktorat Jenderal Sumber Daya Air, Kementerian PUPR di Jakarta guna mengusulkan perbaikan dua tanggul pertanian yang jebol di kabupaten itu.
Adapun kedua tanggul yang diusulkan ke Kementerian PUPR itu adalah tanggul sungai Batang Angkola dan tanggul sungai Batang Gadis. Kedua tanggul itu rusak akibat banjir pada beberapa bulan yang lalu.
Akibatnya, ribuan hektar lahan pertanian warga yang ada di dua kecamatan itu sempat mengalami kekeringan. Bahkan, lahan pertanian warga juga sempat mengalami gagal panen akibat tergenang air sungai.
Plt Kepala Dinas PUPR Kabupaten Mandailing Natal (Madina), Elpi Yanti Harahap, ST dalam keterangannya yang diterima ANTARA, Kamis (13/4) malam menyampaikan, perbaikan kedua tanggul itu menjadi prioritas Pemkab Madina dalam upaya mengatasi kekeringan pada lahan persawahan warga.
"Saat ini saya sedang berada di Jakarta menemui Dirjen SDA, Kementerian PUPR untuk mengusulkan perbaikan kedua tanggul itu," ujarnya.
Ia menyampaikan, dalam pertemuan yang dilaksanakan di ruang rapat kerja Dirjen SDA tersebut juga dihadiri oleh Dinas PUPR Kabupaten Tapanuli Selatan, Balai Wilayah Sungai (BWS) II Sumatera Utara dan Komisi D DPRD Sumatera Utara.
Kata dia, kedua tanggul tersebut harus secepatnya diperbaiki karena membawa dampak kerugian yang cukup besar bagi warga Madina dan Tapanuli Selatan.
"Tahun 2024 kita minta pembangunan kedua tanggul itu agar diprioritaskan," sebut dia.
Untuk itu dia memohon doa dan dukungan masyarakat Mandailing Natal agar usulan tersebut secepatnya ditindaklanjuti oleh kementerian dan ini sesuai dengan harapan bersama.
"Alhamdulillah, tanggapan kementerian positif. Mudah-mudahan anggaran memadai. Meskipun belum final akan terus kita perjuangkan," sebut dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2023
Adapun kedua tanggul yang diusulkan ke Kementerian PUPR itu adalah tanggul sungai Batang Angkola dan tanggul sungai Batang Gadis. Kedua tanggul itu rusak akibat banjir pada beberapa bulan yang lalu.
Akibatnya, ribuan hektar lahan pertanian warga yang ada di dua kecamatan itu sempat mengalami kekeringan. Bahkan, lahan pertanian warga juga sempat mengalami gagal panen akibat tergenang air sungai.
Plt Kepala Dinas PUPR Kabupaten Mandailing Natal (Madina), Elpi Yanti Harahap, ST dalam keterangannya yang diterima ANTARA, Kamis (13/4) malam menyampaikan, perbaikan kedua tanggul itu menjadi prioritas Pemkab Madina dalam upaya mengatasi kekeringan pada lahan persawahan warga.
"Saat ini saya sedang berada di Jakarta menemui Dirjen SDA, Kementerian PUPR untuk mengusulkan perbaikan kedua tanggul itu," ujarnya.
Ia menyampaikan, dalam pertemuan yang dilaksanakan di ruang rapat kerja Dirjen SDA tersebut juga dihadiri oleh Dinas PUPR Kabupaten Tapanuli Selatan, Balai Wilayah Sungai (BWS) II Sumatera Utara dan Komisi D DPRD Sumatera Utara.
Kata dia, kedua tanggul tersebut harus secepatnya diperbaiki karena membawa dampak kerugian yang cukup besar bagi warga Madina dan Tapanuli Selatan.
"Tahun 2024 kita minta pembangunan kedua tanggul itu agar diprioritaskan," sebut dia.
Untuk itu dia memohon doa dan dukungan masyarakat Mandailing Natal agar usulan tersebut secepatnya ditindaklanjuti oleh kementerian dan ini sesuai dengan harapan bersama.
"Alhamdulillah, tanggapan kementerian positif. Mudah-mudahan anggaran memadai. Meskipun belum final akan terus kita perjuangkan," sebut dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2023