Pemkot Medan menyebut program bapak asuh anak stunting (BAAS) yang dicanangkan Wali Kota Medan Bobby Nasution turut menurunkan angka stunting (kekerdilan) di Medan, Sumut.
"Program BAAS ini mulai November 2022 sampai Maret 2023. Lima bulan. Saat ini masih berlangsung," ucap Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pemberdayaan Masyarakat, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (PPPAPMPPKB) Kota Medan, Edliaty, di Medan, Senin.
Ia melanjutkan program ini melibatkan wali kota, wakil wali kota, sekda, seluruh pejabat eselon II dan III di lingkungan Pemkot Medan, unsur Forkopimda Kota Medan dan PT Pelindo (Persero).
Tercatat Wali Kota Medan Bobby Nasution dikukuhkan sebagai bapak asuh anak stunting Kota Medan oleh Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal TNI Dudung Abdurachman selaku duta bapak asuh anak stunting nasional di Medan, Kamis, 27 Oktober 2022.
"Di Februari 2022, jumlah penderita stunting di kota ini sebanyak 550 anak, lalu Agustus tahun lalu turun menjadi 364 balita dan Februari 2023 turun lagi tinggal 298 balita," terang dia.
Pihaknya menerangkan setiap bulan bapak asuh memberikan bantuan sebesar Rp500 ribu dalam bentuk makanan bergizi kepada penderita stunting.
Setiap pekannya asupan makanan bergizi tersebut disalurkan bagi penderita kekerdilan lewat petugas penyuluh lapangan keluarga berencana.
"Bahan makanan tambahan ini, kita antar ke rumah anak penderita stunting berupa protein hewani, sayur-sayuran dan beras," jelas Edliaty.
Kabid Ketahanan dan Kesejahteraan Dinas PPPAPMPPKB Kota Medan, Yurina Rahma Siregar menerangkan lima bulan terakhir sudah dilakukan penyaluran sebanyak 12 tahap.
Laporan dari petugas data pihaknya menyebut, jumlah penderita stunting penerima bantuan makanan tambahan ini sebanyak 360 balita, namun berkurang akibat pindah dari Kota Medan hingga menjadi 353 balita.
"Sesuai jadwal program bapak asuh anak stunting Kota Medan selama enam bulan, maka penyaluran makanan tambahan ini masih berlangsung 12 tahap lagi," tuturnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2023
"Program BAAS ini mulai November 2022 sampai Maret 2023. Lima bulan. Saat ini masih berlangsung," ucap Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pemberdayaan Masyarakat, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (PPPAPMPPKB) Kota Medan, Edliaty, di Medan, Senin.
Ia melanjutkan program ini melibatkan wali kota, wakil wali kota, sekda, seluruh pejabat eselon II dan III di lingkungan Pemkot Medan, unsur Forkopimda Kota Medan dan PT Pelindo (Persero).
Tercatat Wali Kota Medan Bobby Nasution dikukuhkan sebagai bapak asuh anak stunting Kota Medan oleh Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal TNI Dudung Abdurachman selaku duta bapak asuh anak stunting nasional di Medan, Kamis, 27 Oktober 2022.
"Di Februari 2022, jumlah penderita stunting di kota ini sebanyak 550 anak, lalu Agustus tahun lalu turun menjadi 364 balita dan Februari 2023 turun lagi tinggal 298 balita," terang dia.
Pihaknya menerangkan setiap bulan bapak asuh memberikan bantuan sebesar Rp500 ribu dalam bentuk makanan bergizi kepada penderita stunting.
Setiap pekannya asupan makanan bergizi tersebut disalurkan bagi penderita kekerdilan lewat petugas penyuluh lapangan keluarga berencana.
"Bahan makanan tambahan ini, kita antar ke rumah anak penderita stunting berupa protein hewani, sayur-sayuran dan beras," jelas Edliaty.
Kabid Ketahanan dan Kesejahteraan Dinas PPPAPMPPKB Kota Medan, Yurina Rahma Siregar menerangkan lima bulan terakhir sudah dilakukan penyaluran sebanyak 12 tahap.
Laporan dari petugas data pihaknya menyebut, jumlah penderita stunting penerima bantuan makanan tambahan ini sebanyak 360 balita, namun berkurang akibat pindah dari Kota Medan hingga menjadi 353 balita.
"Sesuai jadwal program bapak asuh anak stunting Kota Medan selama enam bulan, maka penyaluran makanan tambahan ini masih berlangsung 12 tahap lagi," tuturnya.
Editor : Riza Mulyadi
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2023