Medan (ANTARA) -
Plt Wali Kota Medan, Sumatera Utara, Aulia Rachman menginginkan adanya langkah konkret dalam mengatasi permasalahan stunting atau gagal tumbuh kembang pada balita di daerah itu.
"Saya ingin pertemuan ini menghasilkan langkah konkret untuk mengatasi masalah stunting di Kota Medan," kata Aulia dalam Diseminasi Audit Kasus Stunting Kota Medan Tahun 2024 di Medan, Rabu.
Meski angka stunting di Kota Medan yang terus mengalami penurunan dari tahun ke tahun, namun ia mengaku belum puas.
Aulia menginginkan perangkat daerah terkait, termasuk para camat dan lurah saling berkoordinasi guna mengambil langkah yang tepat untuk mengatasi permasalahan ini.
"Kita harus peka dan jeli melihat permasalahan stunting di wilayah kerja kita. Untuk itu saya ingin dinas, camat dan lurah saling berkoordinasi mengatasi permasalahan ini," tegasnya.
Data Dinas Kesehatan Kota Medan pada Mei 2024 menunjukkan prevalensi stunting di Kota Medan menunjukkan tren penurunan. Pada 2021 prevalensi stunting sebesar 19,9 persen, turun menjadi 15,4 persen di 2022, turun lagi menjadi 5,8 persen pada 2023, dan kini tersisa 208 balita stunting di daerah itu.
"Masalah stunting ini menjadi perhatian serius Presiden karena menyangkut SDM (sumber daya manusia)," tegas Aulia Rachman.