Kepolisian Resor Kabupaten Langkat melakukan rekonstruksi kasus penembakan mantan anggota DPRD Langkat, Paino, di lokasi kejadian di Desa Besilam Bukit Lambasa, Kecamatan Wampu Kabupaten Langkat, Rabu (8/3).
Dimana dalam rekonstruksi itu dipimpin langsung Kapolres Langkat AKBP Faisal Rahmat Husein Simatupang didampingi Kajari Stabat Mei Abito Harahap serta melibatkan pasukan Brimob Batalyon A Poldasu bersenjata lengkap dipimpin langsung Danyon Brimob Batalyon A, AKBP Junaidy serta melibatkan personel Dirkrimum Polda Sumut, puluhan personel Satreskrim Polres Langkat yang dipimpin Kasat Reskrim Polres Langkat Iptu Luis Beltran didampingi Kanit Pidum Ipda Herman F.Sinaga.
Sementara itu Kapolres Langkat AKBP Rahmat Husein Simatupang saat dikonfirmasi mengatakan dalam rekonstruksi ini pihaknya menerjunkan ratusan personel.
"Ada 100 personel yang dilibatkan dalam rekonstruksi, rencananya akan dilakukan di tiga lokasi TKP, namun itu tergantung dari pihak Kejaksaan apakah akan ditambah atau dikurangi adegan di TKP," ucap.
AKBP Faisal Rahmat Husein Simatupang juga menjelaskan dalam rekonstruksi nanti juga melibatkan kuasa hukum dari terdakwa dan pihak korban.
"Selain personel dari Kepolisian dan Kejaksaan, rekonstruksi ini juga akan melibatkan kuasa hukum tersangka dan korban," jelas AKBP Faisal Rahmat Husein Simatupang.
Diharapkan rekonstruksi yang akan dilaksanakan hari ini berjalan dengan aman dan lancar dan berkas perkara kasus penembakan mantan anggota DPRD Langkat tersebut bisa segera dilimpahkan ke Kejaksaan dan Pengadilan.
Sementara itu Polres Langkat sudah mengamankan lima orang tersangka terkait penembakan mantan anggota DPRD Langkat Almarhim Paino karena motif persaingan bisnis jual beli buah kelapa sawit.
Adapun kelima tersangka tersebut adalah Luhur Sentosa Ginting alias Tosa (26) sekaligus otak pelaku, Dedi Bangun (38) eksekutor, Persadanta Sembiring (43), Heriska Wantenero alias Tio (27), dan Sulhanda Yahya alias Tato (27).
Seperti diketahui penembakan terhadap Almarhum Paino terjadi saat melintas di Devisi 1 Desa Basilam Bukit Lambasa Kecamatan Wampu, Kamis (26/1),
sekitar pukul 23.18 WIB.
Dimana sebelumnya Almarhum Paino, bersama Miran dan Amin duduk ngobrol santai di warung Miran yang beralamat di Dusun 1 Desa Besilam Bukit Lambasa Kecamatan Wampu sambil menunggu teman-temannya.
Usai mengobrol di warung, Paino dkk membubarkan diri dan arah pulang ke rumah masing-masing, sedangkan Paino dengan mengendarai sepeda motor jenis KLX bergerak pulang dari warung, namun setibanya diperjalanan dengan TKP di Devisi 1 Besilam BL, ada terdengar suara letusan dan pada pukul 23.18 WIB, dimana Arif saat melintas di jalan tersebut dilihat dan didapati Paino tergeletak di tengah jalan karena merasa takut, Arif lalu memanggil temannya Hendra ke TKP dan saat dibalikkan tubuh Piano ada luka tembak di dadanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2023
Dimana dalam rekonstruksi itu dipimpin langsung Kapolres Langkat AKBP Faisal Rahmat Husein Simatupang didampingi Kajari Stabat Mei Abito Harahap serta melibatkan pasukan Brimob Batalyon A Poldasu bersenjata lengkap dipimpin langsung Danyon Brimob Batalyon A, AKBP Junaidy serta melibatkan personel Dirkrimum Polda Sumut, puluhan personel Satreskrim Polres Langkat yang dipimpin Kasat Reskrim Polres Langkat Iptu Luis Beltran didampingi Kanit Pidum Ipda Herman F.Sinaga.
Sementara itu Kapolres Langkat AKBP Rahmat Husein Simatupang saat dikonfirmasi mengatakan dalam rekonstruksi ini pihaknya menerjunkan ratusan personel.
"Ada 100 personel yang dilibatkan dalam rekonstruksi, rencananya akan dilakukan di tiga lokasi TKP, namun itu tergantung dari pihak Kejaksaan apakah akan ditambah atau dikurangi adegan di TKP," ucap.
AKBP Faisal Rahmat Husein Simatupang juga menjelaskan dalam rekonstruksi nanti juga melibatkan kuasa hukum dari terdakwa dan pihak korban.
"Selain personel dari Kepolisian dan Kejaksaan, rekonstruksi ini juga akan melibatkan kuasa hukum tersangka dan korban," jelas AKBP Faisal Rahmat Husein Simatupang.
Diharapkan rekonstruksi yang akan dilaksanakan hari ini berjalan dengan aman dan lancar dan berkas perkara kasus penembakan mantan anggota DPRD Langkat tersebut bisa segera dilimpahkan ke Kejaksaan dan Pengadilan.
Sementara itu Polres Langkat sudah mengamankan lima orang tersangka terkait penembakan mantan anggota DPRD Langkat Almarhim Paino karena motif persaingan bisnis jual beli buah kelapa sawit.
Adapun kelima tersangka tersebut adalah Luhur Sentosa Ginting alias Tosa (26) sekaligus otak pelaku, Dedi Bangun (38) eksekutor, Persadanta Sembiring (43), Heriska Wantenero alias Tio (27), dan Sulhanda Yahya alias Tato (27).
Seperti diketahui penembakan terhadap Almarhum Paino terjadi saat melintas di Devisi 1 Desa Basilam Bukit Lambasa Kecamatan Wampu, Kamis (26/1),
sekitar pukul 23.18 WIB.
Dimana sebelumnya Almarhum Paino, bersama Miran dan Amin duduk ngobrol santai di warung Miran yang beralamat di Dusun 1 Desa Besilam Bukit Lambasa Kecamatan Wampu sambil menunggu teman-temannya.
Usai mengobrol di warung, Paino dkk membubarkan diri dan arah pulang ke rumah masing-masing, sedangkan Paino dengan mengendarai sepeda motor jenis KLX bergerak pulang dari warung, namun setibanya diperjalanan dengan TKP di Devisi 1 Besilam BL, ada terdengar suara letusan dan pada pukul 23.18 WIB, dimana Arif saat melintas di jalan tersebut dilihat dan didapati Paino tergeletak di tengah jalan karena merasa takut, Arif lalu memanggil temannya Hendra ke TKP dan saat dibalikkan tubuh Piano ada luka tembak di dadanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2023