Ketua Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Keluarga Nasution (DPP Ikanas) dohot anak boruna, H Saifullah Nasution, SH, MM menyampaikan belasungkawa atas meninggalnya Mursyadil Kamil siswa kelas VII pesantren Musthafawiyah Purba Baru, Kecamatan Lembah Sorik Marapi, Kabupaten Madina, yang hanyut di sungai Aek Singolot pada Senin (23/1).

"Inna Lillahi Wa Inna Ilaihi Ra'jiun. Atas nama pribadi, keluarga dan DPP Ikanas dohot anak boruna mengucapkan bela sungkawa yang sedalam-dalamnya atas musibah yang terjadi," ujar Saifullah kepada ANTARA, Kamis (26/1).

Saifullah gelar Sutan Parhipunan Naposo menyampaikan, musibah yang menimpa santri kelas VII pondok pesantren Musthafawiyah asal Desa Pinang Sebatang Timur Kecamatan Tualang, Kabupaten Siak, Provinsi Riau itu baru diketahuinya dari berita-berita media nasional.

"Artinya secara pribadi maupun sebagai ketua umum Ikanas sangat prihatin dan turut berbela sungkawa atas meninggalnya seorang siswa pesantren Purba Baru yang kami dapatkan informasinya dari media nasional," sebutnya.

Menurut dia, dengan adanya kejadian itu, dapat menjadi kewaspadaan bagi siswa yang lain terutama siswa-siswa yang berasal dari luar Mandailing Natal dan pelajaran serta evaluasi bagi semua pihak termasuk dalam hal-hal pencegahan agar kedepannya kejadian serupa tidak terjadi lagi.

Salah satunya dengan membuatkan pengamanan berupa pagar di sepanjang pinggiran sungai sehingga para santri tidak leluasa pergi ke sungai.

Kemudian, menyiapkan lubuk-lubuk tempat mandi bagi santri di sungai. Upaya ini dimaksudkan untuk melindungi air sungai agar tidak sampai ke pinggir.

Seterusnya, membuat Standard Operasional Prosedur (SOP) bagi siswa jika hendak ke sungai, misalnya kalau ke sungai harus berdua sehingga kalau kejadian air bah yang 1 orang bisa cepat berkabar kepada siswa lain.

"Ini sebagai saran saja. Memang ini tidak terlepas dari biaya yang tidak sedikit. Namun, bisa diwacanakan sehingga sistem pengamanannya lebih modern mengikuti situasi saat ini," sarannya.

Dengan ditemukannya korban, mantan Direktur Keberatan Banding dan Peraturan Direktorat Jenderal Bea Cukai Pusat Jakarta itu mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah cepat ikut dalam melakukan pencarian korban.

"Terimakasih saya ucapkan kepada semua pihak di Kabupaten Madina, baik itu Basarnas, BPBD, TNI/Polri dan masyarakat yang telah ikut dalam melakukan pencarian korban," sebutnya.

Diberitakan sebelumnya, santri asal Desa Pinang Sebatang Timur Kecamatan Tualang, Kabupaten Siak, Provinsi Riau berhasil ditemukan sekitar pukul 07.00 WIB di sekitaran jembatan Hutabargot Kecamatan Hutabargot atau sekitar 20 Kilometer dari tempat hanyutnya korban.

Mayat korban pertama kali ditemukan oleh siswa  yang hendak pergi sekolah dalam kondisi terapung di sungai.

Pewarta: Holik

Editor : Riza Mulyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2023