Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Tapanuli Tengah, Erniwati Batubara menyatakan dukungan terhadap berdirinya Bank Sampah Yamantab (BSY) yang didirikan Yayasan Menjaga Pantai Barat (Yamantab).

Pernyataan dukungan itu disampaikan Erni saat menerima audiensi Pengurus Yamantab dan Bank Sampah Yamantab di ruang kerjanya di Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Tapteng.

"Tentu kami sangat mendukung berdirinya Bank Sampah Yamantab, kita ketahui di banyak daerah juga Bank Sampah menjadi salah satu hal yang dikembangkan dalam menangani masalah persampahan," ujar Erni, Minggu (27/11) 

Dia mengatakan, pihaknya juga siap berkolaborasi untuk pengembangan Bank Sampah Yamantab (BSY) kedepan. Dengan harapan, peran sosial dan edukasi dari keberadaan Bank Sampah dapat dijalankan dengan baik.

"Ya, kita sama sama tahu bagaimana masyarakat kita terkait sampah, jadi itu harapan kita agar Bank Sampah ini kedepan dapat berperan banyak, kita kerjasama dan berkolaborasi dalam mengedukasi masyarakat," katanya.

Kadis DLH pun mengaku, dalam waktu dekat akan menjadwalkan kunjungan ke Sekretariat Bank Sampah Yamantab (BSY) untuk melihat langsung proses yang dilakukan.

"Saya juga harus lihat langsung dimana Bank Sampah itu dan bagaimana proses yang dijalankan di Bank Sampah itu," kata Kadis Erni.

Sekretaris DLH Tapteng Torang Tamba juga mengapresiasi berdirinya Bank Sampah Yamantab. Dia menyebut, pihaknya juga akan terbuka dalam berkolaborasi dan bekerjasama agar sampah di Tapanuli Tengah semakin terkelola dengan baik.

"Karena itu setelah pertemuan ini, kami harapkan dapat ditindaklanjuti oleh Yamantab, untuk mengirimkan berkas yang dibutuhkan agar kami dari DLH dapat mengeluarkan Surat Keputusan terkait pendirian Bank Sampah tersebut," ujar Torang.

Sebelumnya, Ketua Yamantab Damai Mendrofa memaparkan secara singkat tentang Bank Sampah Yamantab (BSY). Dikatakan, BSY berdiri dalam semangat mendorong upaya perlindungan dan pelestarian alam, khususnya di kawasan Pantai Barat Sumatera Utara khususnya dalam hal sampah.

Dia menyebut, Bank Sampah yang akan menjadi Bank Sampah pertama di Tapanuli Tengah tersebut, dijalankan dengan struktur yang berasal dari internal Yayasan Menjaga Pantai Barat (BSY) dan melibatkan masyarakat sekitar di lingkungan Sekretariat BSY berdiri.

"Peran pelibatan masyarakat tentu harus dilakukan, karena itu menjadi bagian dari cara mengedukasi masyarakat, yakni melibatkan masyarakat dalam proses pengelolaan Bank Sampah," katanya.

Damai menambahkan, selain mengelola usaha Tabung dan Jual sampah, BSY juga akan menjalankan unit daur ulang sampah. Selain itu peran sosialisasi dan edukasi juga akan dijalankan dengan berbagai program

"BSY tidak sekedar menjalankan unit profit yakni Tabung-Jual tapi juga menjalankan daur ulang, serta peran edukasi, misalnya program BSY goes to community, bisa ke sekolah, ke desa, ke instansi pemerintah dan komunitas lain," ujar Damai.

Damai pun mengapresiasi DLH Tapteng yang mendukung berdirinya Bank Sampah Yamantab (BSY). Dan dalam waktu dekat akan mengirimkan berkas administrasi yang dibutuhkan menyangkut legalitas dari Bank Sampah Yamantab.

"Kami akan segera kirimkan administrasi yang dibutuhkan, dan kami berterimakasih atas dukungan yang diberikan. Tentu, peran kolaborasi harus dilakukan agar upaya pengelolaan sampah dapat lebih maksimal," tutup Damai.

Pewarta: Tamy

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2022