Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Langkat mencatat data sementara terdapat tujuh kecamatan terdampak banjir akibat curah hujan yang cukup tinggi, pukul 18.10 WIB diantaranya Kecamatan Tanjung Pura, Kecamatan Hinai, Kecamatan Stabat, Kecamatan Secanggang, Kecamatan Sei Lepan, Kecamatan Padang Tualang dan Kecamatan Sei Bingei.

Hal itu disampaikan Kalakar BPBD Langkat Drs H Irwan Sahri, di Stabat, Senin (21/11).

Untuk Kecamatan Tanjung Pura, 
saat ini air masih menggenangi pemukiman masyarakat serta menggenangi kebun dan persawahan.  Ketinggian air bervariasi antara 10-50 centimeter. Masyarakat masih beraktivitas seperti biasa.

Di Kecamatan Hinai yaitu Desa Cempa rumah warga yang terdampak genangan air sebanyak 180 KK, Desa Muka Paya yang terdampak air tergenang sebanyak 30 KK, tinggi air bervariasi antara 20-90 centimeter. Akibat hujan dari sore hingga malam hari menyebabkan air yang menggenangi rumah warga sedikit ada penambahan debit airnya.
Masyarakat masih dapat beraktivitas sehari.

Untuk Kecamatan Stabat, terdampak banjir antara lain Desa Pantai Gemi sebanyak 120 KK, Desa Karang Rejo sebanyak 100 KK, Desa Mangga sebanyak 17 KK, Desa Kwala Begumit sebanyak 170 KK, Desa Banyu Mas sebanyak 72 KK, total masyarakat yang terdampak sebanyak 459 KK.

"Ini diakibatkan curah hujan dengan intensitas lebat dan durasi waktu panjang, menyebabkan genangan air di pemukiman warga dan juga berdampak ada rumah warga rusak terkena arus banjir. Warga yang terdampak sementara mengungsi ke rumah kerabat atau saudara terdekat. 
Masyarakat masih dapat beraktivitas biasa dan tidak ada pengungsian. 

Sementara di Kecamatan Secanggang, terdampak banjir adalah Desa Karang Gading sebanyak 125 KK, Desa Perkotaan sebanyak 110 KK, Desa Karang Anyar sebanyak 70 KK, Desa Kepala Sungai sebanyak 80 KK, total masyarakat yang terdampak banjir sebanyak 385 KK, warga masih dapat melalukan aktivitas seperti biasa.

Untuk Kecamatan Sei Lepan yang terdampak banjir adalah Desa Harapan Baru sebanyak 98 KK, Desa Lama Baru sebanyak 30 KK dan terdapat tiga titi yang terputus akibat banjir, total masyarakat yang terdampak sebanyak 128 KK.

Masyarakat masih dapat melaksanakan aktivitas sehari hari.

Kecamatan Padang Tualang, terdampak di Desa Kuala Besilam sebanyak dua rumah terkena longsor tebing. Masyarakat yang terdampak mengungsi ke rumah kerabat atau keluarga.

Sementara Kecamatan Sei Bingei, terdampak Desa Purwo Binangun yaitu sebuah titi penghubung antar desa hampir putus.

Akibat hujan dengan intensitas lebat dengan durasi waktu yang lama pada hari Minggu (20/11) menyebabkan debit air beberapa sungai di Kabupaten Langkat meningkat dan menggenangi pemukiman warga. Masyarakat masih dapat melaksanakan kegiatan sehari- hari terbatas, kata Irwan Sahri.

Sementara upaya yang terus dilakukan tetap berkoordinasi dengan pihak kecamatan dan desa, berkoordinasi dengan TNI dan POLRI untuk keamanan dan kenyamanan warga, berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan melalui puskesmas untuk pelayanan kesehatan  bagi warga yang membutuhkan pelayanan kesehatan dan obat obatan, memonitor prakiraan cuaca dan peringatan dini dari website BMKG dan menyampaikan kepada pihak kecamatan atau pihak desa, melaksanakan posko siaga bencana di kantor BPBD Langkat.
 

Pewarta: H.Imam Fauzi

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2022