Satuan Tugas Penanganan Penyakit Mulut dan Kuku (Satgas PMK) menyatakan 2.017 dari target 3.500 ekor sapi di Kabupaten Mandailing Natal (Madina), Provinsi Sumatera Utara telah divaksinasi PMK guna menekan kasus penularan dan penyebaran virus itu.

"Dari target 3.500 ekor sapi yang ada di Madina, sudah 2.107 ekor sapi yang divaksinasi," ujar Siar yang juga merupakan Kepala Dinas Pertanian Madina itu, kepada wartawan, Senin (21/11) saat penyuntikan vaksin dosis kedua di Desa Sabajior Kecamatan Panyabungan Barat.

Siar menyebut, untuk menekan penularan dan penyebaran virus PMK di kabupaten itu pihaknya akan terus melakukan berbagai upaya termasuk melibatkan TNI-Polri di dalam penyuntikan.

Meskipun begitu, Siar juga menyebut jika pihaknya juga mengalami sedikit kesulitan dalam penyuntikan hewan ternak yang liar seperti yang ada di wilayah Pantai Barat.

"Yang sulit dalam hal penyuntikan dosis berada di wilayah pantai barat sana yakni di Kecamatan Muara Batang Gadis. Hewan ternak sapi di sana sangat liar. Namun demikian, Satgas akan terus melakukan upaya maksimal dalam mencari solusi kesulitan itu," jelas dia.

Pada saat kasus virus PMK itu menyerang belasan hewan ternak di Madina, Satgas yang sudah terbentuk pun langsung melakukan terobosan di lapangan dan hasilnya kembali normal setelah melakukan penyuntikan dan pemberian vitamin.

"Kasus PMK di Madina sudah menurun, bahkan sudah nihil. Namun kita tetap melakukan penyuntikan untuk mengantisipasi penyebaran serta meningkatkan kekebalan tubuh pada hewan," ujarnya.

Untuk mengantisipasi penyebaran PMK ternak di kabupaten itu, Siar mengimbau kepada seluruh peternak yang ada di Kabupaten itu agar segera melaporkannya kepada petugas penyuluh di lapangan apabila ada menemukan tanda-tanda penyakit PMK.

Selain itu, kepada pemilik ternak juga diminta agar senantiasa menjaga kebersihan kandang karena itu juga menjadi bagian dari cara mengantisipasi penyebaran virus PMK.

Adapun ciri-ciri hewan ternak yang terkena PMK antara lain adalah ditemukan lepuh yang berisi cairan atau luka yang terdapat pada lidah, gusi, hidung dan ternak atau kuku hewan yang terinfeksi. 

Kemudian, hewan tidak mampu berjalan atau pincang, air liur berlebih serta hilang nafsu makan.

Diketahui, PMK ini bukan penyakit zoonosis atau tidak menular ke manusia. Bahkan, PMK bisa disembuhkan dengan ketelatenan petugas paramedis kesehatan ternak dan peternak dalam mengobati ternaknya.

Pewarta: Holik

Editor : Riza Mulyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2022