Pemkab Samosir, Sumatera Utara, menerapkan Urban Farming (pertanian perkotaan) yang dimulai dari masing-masing organisasi perangkat daerah di jajaran pemerintah daerah setempat sebagai upaya menghadapi dan mencegah inflasi pangan.
Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) melalui Urban Farming ditandai dengan pembagian 3.750 bibit cabai kepada seluruh organisasi perangkat daerah (OPD) di Kabupaten Samosir di Pangururan, Rabu.
Kadis Ketahanan Pangan dan Pertanian Samosir, Tumiur Gultom mengatakan, bantuan bibit cabai tersebut merupakan kerjasama dengan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Sibolga. Selain bibit, juga disediakan pupuk kompos dan polibag sebagai media tanam.
Urban farming komoditi cabai, kata dia, merupakan tindakan menghindari inflasi pangan. Selain cabai, juga dianjurkan untuk menanam bawang merah bagi seluruh instansi di Kabupaten Samosir.
Jika keluarga demi keluarga dapat menanam dan hasilnya cukup untuk diri masing masing, maka inflasi pangan akan dapat teratasi.
"Keberhasilan tanaman cabai tergantung pada tanah, bibit dan orang. Terlebih orangnya, bagaimana merawat. Dengan perawatan yang bagus maka hasilnya akan memuaskan. Untuk itu, mari kita berikan hati untuk merawat tanaman cabai ini," katanya.
Baca juga: Pemkab Samosir sosialisasi pencegahan narkoba
Sementara Perwakilan Bank Indonesia Sibolga, Mustafa, menyampaikan kerja sama dengan Pemkab Samosir untuk menanam cabai dalam rangka mewujudkan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan di Indonesia dengan mengoptimalkan sumber daya alam.
Menurut dia, dengan ketersediaan pangan yang cukup, maka nilai rupiah akan stabil. Hal ini membuat Bank Indonesia untuk membuat aksi nyata stabilitas pangan.
Untuk menyemangati dan memotivasi penanaman cabai di Kabupaten Samosir, Mustafa akan mendukung perlombaan penanaman cabai terbaik yang akan dilaksanakan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Samosir.
"Saya minta, kita harus serius. Menanam cabai itu agak susah, sehingga kita harus menyatu. Berinovasi untuk menjaga dan merawat," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2022
Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) melalui Urban Farming ditandai dengan pembagian 3.750 bibit cabai kepada seluruh organisasi perangkat daerah (OPD) di Kabupaten Samosir di Pangururan, Rabu.
Kadis Ketahanan Pangan dan Pertanian Samosir, Tumiur Gultom mengatakan, bantuan bibit cabai tersebut merupakan kerjasama dengan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Sibolga. Selain bibit, juga disediakan pupuk kompos dan polibag sebagai media tanam.
Urban farming komoditi cabai, kata dia, merupakan tindakan menghindari inflasi pangan. Selain cabai, juga dianjurkan untuk menanam bawang merah bagi seluruh instansi di Kabupaten Samosir.
Jika keluarga demi keluarga dapat menanam dan hasilnya cukup untuk diri masing masing, maka inflasi pangan akan dapat teratasi.
"Keberhasilan tanaman cabai tergantung pada tanah, bibit dan orang. Terlebih orangnya, bagaimana merawat. Dengan perawatan yang bagus maka hasilnya akan memuaskan. Untuk itu, mari kita berikan hati untuk merawat tanaman cabai ini," katanya.
Baca juga: Pemkab Samosir sosialisasi pencegahan narkoba
Sementara Perwakilan Bank Indonesia Sibolga, Mustafa, menyampaikan kerja sama dengan Pemkab Samosir untuk menanam cabai dalam rangka mewujudkan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan di Indonesia dengan mengoptimalkan sumber daya alam.
Menurut dia, dengan ketersediaan pangan yang cukup, maka nilai rupiah akan stabil. Hal ini membuat Bank Indonesia untuk membuat aksi nyata stabilitas pangan.
Untuk menyemangati dan memotivasi penanaman cabai di Kabupaten Samosir, Mustafa akan mendukung perlombaan penanaman cabai terbaik yang akan dilaksanakan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Samosir.
"Saya minta, kita harus serius. Menanam cabai itu agak susah, sehingga kita harus menyatu. Berinovasi untuk menjaga dan merawat," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2022