Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM) Repuplik Indonesia menanam seluas 27 hektare bibit mangrove di Desa Tanjung Rejo, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang Sumatera Utara.

Kepala BRGM Hartono, di Desa Tanjung Rejo, Kabupaten Deli Serdang, Selasa (8/11), mengatakan jumlah mangrove yang ditanam sebanyak 43.200 batang, dan jenis bibit Rhizophora sp.

Pola tanam adalah dengan menggunakan sistem Sylvofishery yaitu 1.600 batang/hektare.

"Sedang jumlah tenaga kerja sebanyak 27 orang dan 1.903 HOK (hari orang kerja)," ucapnya.

Baca juga: BRGM RI percepat rehabilitasi hutan mangrove di Sumut

Hartono menyebutkan, kondisi umum penanaman oleh KTH Mandiri Mangrove.

Bibit mangrove ini ditanam oleh KTH Mandiri Mangrove di Jalan Paluh Gelombang, Desa Tanjung Rejo, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang.

"Penanaman mangrove di sejumlah tambak di Desa Tanjung Rejo ini, disamping memberikan perlindungan terhadap tambak, juga dimanfaatkan untuk memelihara ikan nila dan kepiting oleh petani mangrove," katanya.

Kepala BRGM mengatakan, dengan menanam mangrove untuk melestarikan lingkungan hidup di Desa Tanjung Rejo, juga sekaligus memberikan keuntungan ekonom bagi petani mangrove.

Para petani tambak tersebut dapat menghasilkan ikan nila dan kepiting rata-rata 40 kg sekali panen, dan benar-benar menguntungkan bagi warga setempat.

"Jadi penanaman mangrove di Desa Tanjung Rejo ini, jelas memberikan keuntungan ekonomi yang luar biasa, dan meningkatkan kehidupan petani mangrove sehingga dapat hidup sejahtera dan bahagia," kata Hartono.

Sementara, Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM) Republik Indonesia mempercepat rehabilitasi hutan mangrove (bakau) di Provinsi Sumatera Utara.

"Percepatan Rehabilitasi Mangrove (PRM) tahun 2021, realisasi penanaman seluas 7.559 hektare. Sedangkan PRM tahun 2022 realisasi penanaman seluas 373 hektare," kata Kepala BRGM Hartono saat penanaman mangrove di Desa Tanjung Rejo Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara.

Hartono menyebutkan sebaran implementasi PRM di Sumut tahun 2021 seluas 7.559 hektare yakni di Kabupaten Asahan 1.158 hektare, Batubara 155 hektare, Deli Serdang 726 hektare, Labuhan Batu Utara 2.220 hektare, Langkat 2.432 hektare, Mandailing Natal 343 hektare, Medan 228 hektare, dan Tapanuli Tengah 297 hektare.

"Sedangkan, PRM di Sumut tahun 2022 seluas 373 hektare yakni di Kabupaten Asahan 106 hektare, Batu Bara (kosong), Deli Serdang 90 hektare, Labuhan Batu Utara 89 hektare, Langkat 71 hektare, Mandailing Natal (kosong), Medan 14 hektare dan Tapanuli Tengah (kosong)," ucapnya.

Kepala BRGM mengatakan target indikator PRM Provinsi Sumut tahun 2021-2024 seluas 50.674 hektare.

Pewarta: Munawar Mandailing

Editor : Riza Mulyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2022