PT Angkasa Pura Aviasi selaku pengelola
Bandara Internasional Kualanamu, Kabupaten Deliserdang menggelar pelatihan menjahit pada ibu-ibu guna mendorong ekonomi keluarga, Kamis (29/9).
Kegiatan itu digelar di Gedung Serbaguna lewat program corporate social responsibility (CSR) PT Angkasa Pura Aviasi.
"PT Angkasa Pura Aviasi berkomitmen mewujudkan tujuan pembangunan berkelanjutan. Salah satunya melalui program tanggung jawab sosial dan lingkungan. Dari itu, digelar pelatihan keterampilan menjahit kepada masyarakat sekitar Bandara Kualanamu," ujar Direktur Utama PT Angkasa Aviasi, Achmad Rifai.
Menurutnya, ibu rumah tangga memiliki peran sentral, selain harus mengurus keluarga, juga diharapkan memiliki keterampilan dapat membantu perekonomian keluarga.
"Kami berharap, manfaat diperoleh dari pelatihan menjahit dapat meningkatkan keterampilan individu ibu rumah tangga bisa digunakan untuk membuka usaha baru, sehingga dapat semakin membuka akses kemandirian ekonomi," terangnya.
Sementara itu, Ketua pusat kegiatan belajar masyarakat (PKBM) Sanggar Lingkaran, Irwanto SH mengatakan, materi diajarkan pada puluhan ibu-ibu antara lain membuat pola dasar, mengukur dan teknik menjahit serta praktek menjahit gamis dan gaun.
"Sedikitnya 20 orang ibu-ibu dari Desa Denai Lama, Kecamatan Pantai Labu mengikuti pelatihan menjahit lewat program CSR dari PT Angkasa Pura Aviasi," katanya.
Ia menyebutkan, keterampilan menjahit diajarkan kepada ibu-ibu di Sanggar Lingkaran telah menghasilkan produk seperti tas, gaun dan lain sebagainya. Pasar penjualannya dari dalam negeri hingga ke mancanegara.
"Kalau tas pasar penjualan masih di Sumatera Utara. Sedangkan Tengkuluk, penutup kepala dari kain, yang berkembang di suku Melayu dan Minang pemesanannya sudah sampai Malaysia dan Singapura," sebutnya.
Dengan demikian, ujar Iswanto adanya pelatihan menjahit sangat berterimakasih kepada PT Angkasa Pura Aviasi telah mendukung perdayaan perekonomian masyarakat di areal sekitar Bandara Kualanamu.
"Keberadaan CSR dari PT Angkasa Pura Aviasi dapat memperdaya ekonomi masyarakat yang didapatkan dari keterampilan menjahit," pungkasnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2022