Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kota Medan, Sumatera Utara, meminta Pemkot Medan segera menyalurkan bantuan bagi nelayan kecil akibat kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi.

"Kita minta bantuan itu benar-benar disalurkan bagi sekitar lima ribu nelayan kecil di Medan bagian Utara," terang Ketua HNSI Kota Medan, Abdul Rahman di Medan, Jumat.

Pemkot Medan melalui Dinas Pertanian dan Perikanan Kota Medan, lanjut dia, jangan cuma sekedar menerima laporan atas bantuan tersebut tepat sasaran.

Bila perlu, tegas dia, libatkan pemangku kepentingan yang selama ini mengurusi nelayan, karena status nelayan ada sebagai pemilik kapal, pekerja kapal dan nelayan kecil yang masih aktif melaut.

Diketahui, Pemkot Medan telah mengalokasikan dana alokasi umum dan dana bagi hasil sekitar dua persen, yakni Rp30 miliar di antaranya disalurkan kelompok nelayan yang terdampak kenaikan harga BBM.

"Setelah kenaikan harga BBM bersubsidi pada Sabtu (3/9, bisa dibilang nelayan kecil dan keluarganya semakin terjepit karena diikuti harga bahan pokok dan lainnya," terang dia.

Nelayan kecil di Medan bagian Utara ini berpangkalan di Jalan Young Panah Hijau, Kelurahan Labuhandeli di Medan Marelan, lalu Kelurahan Nelayan Indah dan Kelurahan Pekan Labuhan di Medan Labuhan.

Lalu di Kelurahan Bagan Deli, Belawan Lama, Gudang Arang dan Uni Kampung di Kelurahan Belawan I, Kelurahan Belawan II, Kelurahan Belawan Bahagia, dan Kelurahan Belawan Bahari di Medan Belawan.

"Kalau kita data masih aktif, nelayan kecil paling lima ribuan. Namun mempunyai kartu nelayan yang kini menjadi ojek, narik becak, buruh bangunan dan lainnya ada 13.000 orang," tutur Abdul.
 

Pewarta: Muhammad Said

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2022