Perekonomian Sumatera Utara pada 2022 diperkirakan tetap tumbuh lebih tinggi dari 2021 dengan kisaran 3,5-4,3 persen meski inflasi hingga Juni tren meningkat. 

"Perekonomian Sumut yang tumbuh itu sejalan dengan momentum pertumbuhan ekonomi nasional," ujar Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Sumatera Utara Bidang Ekonomi Moneter, Ibrahim, di Medan, Senin.

Hingga triwulan I 2022, pertumbuhan ekonomi Sumut sudah 3,90 persen secara "year on year".

Pertumbuhan ekonomi Sumut pada 2022 ditargetkan bisa mencapai 3,7 hingga 4,5 persen. 

Pertumbuhan ekonomi Sumut itu menggembirakan, apalagi di tengah terjadinya inflasi. 

Pada Januari - Mei 2022, inflasi Sumut sudah 2,75 persen setelah di Mei ada inflasi 0,74 persen. 

Inflasi tahunan (yoy) Sumut pada Mei 2022 sebesar 4,18 persen atau lebih tinggi dari posisi April yang 3,63 persen. 

Inflasi Sumut itu sudah di atas rentang target inflasi nasional yang sebesar 3 plus minus satu persen. 

Diperkirakan pada Juni pun Sumut juga mengalami inflasi karena didorong naiknya tarif penerbangan, harga cabai, dan bawang merah. 

"TPID (Tim Pengendalian Inflasi Daerah) Sumut perlu melaksanakan kebijakan yang tepat untuk menekan inflasi, khususnya mengantisipasi inflasi pada kelompok bahan makanan, melalui upaya keterjangkauan harga," katanya. 

Kemudian juga ketersediaan pasokan, peningkatan produksi bahan makanan, dan kelancaran distribusi. "Inflasi harus dikendalikan agar tidak sampai mengganggu pertumbuhan ekonomi," ujar Ibrahim. 

Pewarta: Evalisa Siregar

Editor : Riza Mulyadi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2022