Sembilan pekerja migran Indonesia (PMI) asal Sumatera Utara sempat menyaksikan ledakan bom konflik Rusia-Ukraina.
"Kami yang hendak bersembunyi ke bunker melihat ledakan bom berulang kali cukup besar ketika peperangan Rusia-Ukraina. Suasananya sangat mencekam sekali," ujar Muhammad Raga Prayuda, PMI asal Kota Binjai.
Hal itu disampaikan Raga Prayuda kepada ANTARA setibanya di Bandara Kualanamu, Kabupaten Deliserdang, Selasa (22/3).
Raga mengaku suasana konflik Rusia-Ukraina direkamnya menggunakan ponsel. Kemudian diunggah ke akun Facebook miliknya.
"Aku tidak menyangka video konflik tersebut viral di media sosial. Dari situlah, kami diperhatikan oleh pemerintah Indonesia dan Ukraina," ucapnya.
Baca juga: Sembilan PMI asal Sumut terjebak konflik Rusia-Ukraina tiba sore ini di Kualanamu
Ditanya adakah niat kembali bekerja di Ukraina, Raga menjawab ia tidak akan bersedia.
"Tak mau lagi ke sana (Ukraina) meskipun sudah aman," jawabnya.
Amri Abas, PMI warga Dusun Bamban, Desa Karya Jadi, Kecamatan Batang Serangan, Kabupaten Langkat, menyampaikan dirinya bersama teman-teman diselamatkan menuju bunker dibantu oleh pemerintah Ukraina.
"Konflik Rusia-Ukraina menjadi catatan sejarah bagi kami," kata Amri.
Amri mengungkapkan setiba di Bandara Kualanamu merupakan kebahagiaan bagi dirinya. Karena ketemu dengan istri yang selama ini mengkhawatirkan keadaannya di saat konflik Rusia-Ukraina.
"Alhamdulillah. Sudah bisa bertemu istri. Saya bekerja jadi PMI di Ukraina selama lima tahun. Di sana kerja di salah satu pabrik plastik," ungkapnya.
Sementara Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) wilayah Sumatra Utara Siti Rolijah, kesembilan PMI ini bekerja di Ukraina dari jalur mandiri.
"Walaupun jalur mandiri, tapi mereka tercatat di kantor perwakilan BP2MI di Ukraina. Pemulangan mereka berjalan dengan lancar. Kesembilan PMI dijemput oleh pemerintahan masing-masing," pungkasnya.
Sembilan PMI asal Sumut yang terjebak di konflik Rusia-Ukraina, akhirnya kembali ke tanah air. Mereka berangkat dari Polandia menuju Qatar dan tiba di Jakarta pada, Senin 21 Maret 2022. Sebelum dipulangkan ke kampung halaman, menjalani karantina terlebih dahulu selama satu hari.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2022
"Kami yang hendak bersembunyi ke bunker melihat ledakan bom berulang kali cukup besar ketika peperangan Rusia-Ukraina. Suasananya sangat mencekam sekali," ujar Muhammad Raga Prayuda, PMI asal Kota Binjai.
Hal itu disampaikan Raga Prayuda kepada ANTARA setibanya di Bandara Kualanamu, Kabupaten Deliserdang, Selasa (22/3).
Raga mengaku suasana konflik Rusia-Ukraina direkamnya menggunakan ponsel. Kemudian diunggah ke akun Facebook miliknya.
"Aku tidak menyangka video konflik tersebut viral di media sosial. Dari situlah, kami diperhatikan oleh pemerintah Indonesia dan Ukraina," ucapnya.
Baca juga: Sembilan PMI asal Sumut terjebak konflik Rusia-Ukraina tiba sore ini di Kualanamu
Ditanya adakah niat kembali bekerja di Ukraina, Raga menjawab ia tidak akan bersedia.
"Tak mau lagi ke sana (Ukraina) meskipun sudah aman," jawabnya.
Amri Abas, PMI warga Dusun Bamban, Desa Karya Jadi, Kecamatan Batang Serangan, Kabupaten Langkat, menyampaikan dirinya bersama teman-teman diselamatkan menuju bunker dibantu oleh pemerintah Ukraina.
"Konflik Rusia-Ukraina menjadi catatan sejarah bagi kami," kata Amri.
Amri mengungkapkan setiba di Bandara Kualanamu merupakan kebahagiaan bagi dirinya. Karena ketemu dengan istri yang selama ini mengkhawatirkan keadaannya di saat konflik Rusia-Ukraina.
"Alhamdulillah. Sudah bisa bertemu istri. Saya bekerja jadi PMI di Ukraina selama lima tahun. Di sana kerja di salah satu pabrik plastik," ungkapnya.
Sementara Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) wilayah Sumatra Utara Siti Rolijah, kesembilan PMI ini bekerja di Ukraina dari jalur mandiri.
"Walaupun jalur mandiri, tapi mereka tercatat di kantor perwakilan BP2MI di Ukraina. Pemulangan mereka berjalan dengan lancar. Kesembilan PMI dijemput oleh pemerintahan masing-masing," pungkasnya.
Sembilan PMI asal Sumut yang terjebak di konflik Rusia-Ukraina, akhirnya kembali ke tanah air. Mereka berangkat dari Polandia menuju Qatar dan tiba di Jakarta pada, Senin 21 Maret 2022. Sebelum dipulangkan ke kampung halaman, menjalani karantina terlebih dahulu selama satu hari.
Kesembilan PMI tersebut telah tiba di Bandara Kualanamu, Kabupaten Deliserdang, dengan menumpangi pesawat Air Asia, Selasa (22/3).
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2022