Petani di Kabupaten Tapanuli Utara (Taput) memborong bibit Kopi Arabika Sipirok, Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel).

Seribuan bibit kopi jenis Ateng Pucuk Merah yang di borong untuk budi daya petani Taput khusus di Desa Silantom Julu, Kecamatan Pagartua.

"Bibit kopi arabika Sipirok hasinya bagus. Sangat pas di kembangkan di wilayah (Taput) kami," kata Albaret Pasaribu, petani kopi Desa Silatom, Taput.

Baca juga: Hama tikus paksa petani Tapsel alihkan tanamannya dari padi ke hortikultura

Albaret mengutarakan itu saat bertemu dengan ANTARA pada Senin (21/2) saat bermuat 1.700 an bibit kopi arabika dikelola Kelompok Tani Maju Jaya Situmba Gunung Tua Baringin, Sipirok.

"Petani kopi asal Taput sudah lama menjadi pelanggan. Mereka sangat menyukai bibit kopi asal Sipirok. Potensi ekonominya menjanjikan," tutur Nanang, ketua kelompok tani Maju Jaya.

Menurut Albaret bahwa sejumlah petani di wilayah mereka (Taput) sudah banyak yang membudi dayakan bibit kopi arabika Sipirok, bahkan yang merintis. 

"Hasil produksi nya bagus. Dan biji kopinya kami jual untuk dan menjadi Bubuk Kopi Lintong," kata Albaret yang mengaku sudah menanam bibit kopi arabika Sipirok belasan ribu batang di atas lahannya sendiri. 

Berbagai varietas bibit kopi siap tanam yang di perjualbelikan Nanang, seperti bibit Kopi Ateng Sigarar Hutang, Ateng Pucuk Merah dan Ateng Super Tim-tim p.88 yang dihargai antara sekitar Rp1.000 (umur 4 bulan) hingga Rp1.500 (umur 7 bulan) per polybag.

"Tidak saja di sukai Taput, bahkan kita juga membutuhi bibit sejumlah petani kopi di wilayah Tabagsel, Sumatera Barat, Karo, Toba, dan Toba Samosir," ujarnya.

Pewarta: Kodir Pohan

Editor : Juraidi


COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2022