Eks Perisai Plaza yang berlokasi di Jalan Pemuda Kota Medan bakal diperuntukkan menjadi pusat pelatihan atlet yang akan dipersiapkan bertarung pada ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) 2024. Di mana, Provinsi Sumatera Utara bersama Aceh akan menjadi tuan rumah bersama.
Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi mengatakan fasilitas bowling yang ada di eks Perisai Plaza akan sangat berguna. Sebab, selama ini dia kesulitan mencari arena bowling baik sebagai vanue ataupun tempat latihan atlet.
"Khusus Sumut sampai detik ini tidak punya arena boling. Kita sudah keliling-keliling (mencari). Kita mendapat alternatif ini, yang dulu juga diresmikan oleh gubernur (sebelumnya), Raja Inal Siregar pada 1996 kalau tidak salah. Ini kita mau, sambil merawat tempat ini, kita siapkan arenanya untuk kesiapan atlet PON 2024," ujar Edy saat meninjau lokasi, Jumat (7/1).
Baca juga: Pemprov Sumut minta dukungan Kemendes kembangkan Bukit Lawang dan Tangkahan
Cabang olahraga bowling, kata dia, diperbaiki digelar di Sumut. Sehingga segala sesuatunya harus dipersiapkan.
Untuk fasilitas yang ada, menurut Edy, akan dilakukan perbaikan seperti mesin, serta akses masuk agar dapat digunakan untuk latihan. Sebanyak 12 jalur gelinding menjadi alternatif sarana latihan atlet, di mana targetnya pada dua hingga tiga bulan mendatang, sudah dapat dipakai.
"Besok kita mulai membenahi. Tadi ada yang bilang enam bulan, tetapi saya minta dua hingga tiga bulan sudah bisa digunakan, termasuk liftnya (akses naik ke lantai 8)," jelas Edy Rahmayadi.
Untuk arena boling milik Pemprov sendiri, kata Edy, saat ini masih berupa tempat saja, belum terdapat alat dan mesinnya, yang telah dipesan. Namun diperkirakan semuanya akan rampung sebelum PON XXI dimulai, mengingat syarat untuk bisa digelarnya pertandingan, harus ada 18 jalur gelinding di arena boling tersebut.
"Untuk yang di Jalan Pancing (arena Boling), kebetulan pabrik mesinnya berhenti beroperasi karena kondisi pandemi Covid-19. Nanti dikomunikasikan lagi dengan pabriknya," sebut Edy.
Senada dengan itu, Ketua Umum PBI Sumut Rayati Syafrin juga berharap fasilitas latihan bisa secepatnya digunakan. Mengingat perlunya latihan maksimal sebelum pertandingan, paling sedikit dua tahun untuk menghadirkan permainan yang sempurna.
"Paling lama, enam bulan kedepan sudah bisa dilakukan latihan. Karena latihan itu sangat perlu. Kalau bisa cepat siap (digunakan)," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2022
Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi mengatakan fasilitas bowling yang ada di eks Perisai Plaza akan sangat berguna. Sebab, selama ini dia kesulitan mencari arena bowling baik sebagai vanue ataupun tempat latihan atlet.
"Khusus Sumut sampai detik ini tidak punya arena boling. Kita sudah keliling-keliling (mencari). Kita mendapat alternatif ini, yang dulu juga diresmikan oleh gubernur (sebelumnya), Raja Inal Siregar pada 1996 kalau tidak salah. Ini kita mau, sambil merawat tempat ini, kita siapkan arenanya untuk kesiapan atlet PON 2024," ujar Edy saat meninjau lokasi, Jumat (7/1).
Baca juga: Pemprov Sumut minta dukungan Kemendes kembangkan Bukit Lawang dan Tangkahan
Cabang olahraga bowling, kata dia, diperbaiki digelar di Sumut. Sehingga segala sesuatunya harus dipersiapkan.
Untuk fasilitas yang ada, menurut Edy, akan dilakukan perbaikan seperti mesin, serta akses masuk agar dapat digunakan untuk latihan. Sebanyak 12 jalur gelinding menjadi alternatif sarana latihan atlet, di mana targetnya pada dua hingga tiga bulan mendatang, sudah dapat dipakai.
"Besok kita mulai membenahi. Tadi ada yang bilang enam bulan, tetapi saya minta dua hingga tiga bulan sudah bisa digunakan, termasuk liftnya (akses naik ke lantai 8)," jelas Edy Rahmayadi.
Untuk arena boling milik Pemprov sendiri, kata Edy, saat ini masih berupa tempat saja, belum terdapat alat dan mesinnya, yang telah dipesan. Namun diperkirakan semuanya akan rampung sebelum PON XXI dimulai, mengingat syarat untuk bisa digelarnya pertandingan, harus ada 18 jalur gelinding di arena boling tersebut.
"Untuk yang di Jalan Pancing (arena Boling), kebetulan pabrik mesinnya berhenti beroperasi karena kondisi pandemi Covid-19. Nanti dikomunikasikan lagi dengan pabriknya," sebut Edy.
Senada dengan itu, Ketua Umum PBI Sumut Rayati Syafrin juga berharap fasilitas latihan bisa secepatnya digunakan. Mengingat perlunya latihan maksimal sebelum pertandingan, paling sedikit dua tahun untuk menghadirkan permainan yang sempurna.
"Paling lama, enam bulan kedepan sudah bisa dilakukan latihan. Karena latihan itu sangat perlu. Kalau bisa cepat siap (digunakan)," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Sumatera Utara 2022